Senin, 01 November 2010

Pemula November

Tuhan
Saat kesempatan Pertama hadir
sebagai jawaban atas doa panjang selama ini
Semoga rasa syukurku
cukup kuat untuk terbang menjangkau langitmu
dan sujud ini
cukup dalam untuk menahan kaki ini untuk tetap berpijak di tanah

Tuhan
pintaku,
ijinkan aku tetap semangat untuk bermimpi,
mewujudkannya bagi orang-orang tercinta
dan menggenapinya
sebagaimana upayaku mencari ridhoMu

Tuhan
jangan panggil aku dulu
sebelum tunai mimpiku
sebelum aku siap menghadapmu
dalam jiwa yang lebih bersih
dan iman yang membuatku mampu
tersenyum menyambut kedatangan malaikat Mu
Amien :)


untuk sementara ini
ijinkan aku menari nikmati hikmah dan mukzizatMu
membaginya pada dunia
dan orang yang aku cintai

Rabu, 06 Oktober 2010

Hidup yang aku pahami sekarang..
Belajar tidur ketika, mata enggan untuk dipejamkan..
Belajar senyum, dengan menarik bibir selebar lebarnya ..

Jumat, 17 September 2010

tes....

tes...

tes...

Aku bisa menjelaskannya Ibu..

Senin, 06 September 2010

Dibelai Ayam

(Katanya) Buat dapetin pahala segede gedung DPR yang baru emang ga’ gampang…

Di awal-awal Ramadhan, temen gue, berniat bagi-bagi makanan buka puasa buat orang-orang di jalanan yang dilewatinnya menuju rumah. Karena emang pemalesan tingkat tinggi, temen gue ini nyari yang cepet dan praktis aja. Apalagi waktu itu masih awal-awal puasa, istilahnya badan sama otak belom kompak bener lah (alesan!).

Jadi sambil lemes-lemes gitu, dia beli makanan lah di drive thru sebuah resto siap saji, tanpa beban apapun… Tanpa prasangka apa-apa… Pesen ya pesen aja.

7 menit kemudian…


Berplastik-plastik nasi ayam masuk ke mobilnya, berkotak-kotak minuman teh dingin juga ada di situ.
Temen gue tersenyum sama si mba resto, bilang makasih, nutup jendela dan cabut.
Dalam hitungan 5 detik, temen gue mendadak nyaris pingsan.


“Itu aroma ayamnya ya ampuuunnnn… Bukan cuma membelai-belai lidah, ciiinnnnn!!! Gila, itu rasa ayamnya dah ada aja gitu di mulut gue. Sadis! Perut gue yang tadinya ga’ laper-laper amat, langsung bereaksi. Gue ngeces sengeces-ngescesnya… Belom lagi itu tehnya. Aduududududuuduhhh… Itu yang berembun-embun gitu deh… Kayaknya ‘nyes’ banget di tenggorokan gue. Yang lebih parah lagi, karena dah deket banget sama jam buka puasa, orang-orang kayaknya dah pada minggir. Gue engga nemu siapa pun juga. Makin lama lah gue bergumul sama aroma ayam yang bener-bener ga’ ketulungan itu…”

Dari cerita di atas, bisa kita ambil kesimpulan bersama, jangan berani-berani uji nyali sama makanan dari resto siap saji, kalo engga mau ngeces seharian dan puasa nyaris batal.

Selamat berbagi di bulan puasaaaa… :)

Senin, 28 Juni 2010

Ada tambahan ilmu nih! Alhamdulillah... Terima kasih untuk temanku yang coment di email yahoo... ini terkait dengan tulisan saya di bawah (Makan dulu atau sholat dulu)

Ibunda yang baik.
Aku hanya ingin berbagi. Semoga Ibunda berkenan.
Aku bukan orang yang pandai atau berilmu. Tetapi aku ingin sekali berbagi. Semoga
menjadi niat yang tulus untuk kebaikan sesama.

Berikut ini aku petikan haditsnya.

Dari Anas radhiyallahu ‘anhu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika makan malam sudah disajikan dan Iqamah shalat dikumandangkan, maka dahulukanlah makan malam.” (HR Bukhari dan Muslim)

Aisyah dia mengatakan bahwa beliau pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak sah shalat saat makanan sudah disajikan dan pada saat menahan buang air besar dn buang air kecil.” (HR. Muslim)

Abu Darda radhiyallahu ‘anhu mengatakan, “Di antara tanda kepahaman agama yang dimiliki seseorang adalah menyelesaikan kebutuhannya terlebih dahulu sehingga bisa melaksanakan shalat dalam keadaan konsentrasi.” (HR. Bukhari tanpa sanad. Lihat Fathul Baari, 2/187)

Sungguh, Ibunda telah mengingatkan sesuatu yang saat ini mungkin diremehkan oleh sebagian muslim, yakni sholat. Aku mengucapkan terimakasih yang setulus-tulusnya. Semoga menjadi amal baik yang dicatat disisiNya.

Senin, 21 Juni 2010

Makan Dulu,,,sholat dulu,,,?

Waktu itu, jam makan siang. Seporsi nasi warteg sebelah udah nunggu di mejaku. Sementara, jam menunjukkan pukul 12.24 WIB, dan aku belum menunaikan dzuhur, masih larut dalam pekerjaan rutin. Tiba-tiba, salah seorang rekan tim SIM, yang baru saja diajak rekan lain untuk makan siang ke luar ruangan, berkata, "Makan dulu atau shalat dulu?" Rekan yang lain tersenyum, tapi tidak berhenti berjalan ke luar ruangan----belakangan, aku baru tau bahwa mereka dzuhur berjamaah di lantai dasar sebelum pergi makan.

Rekanku yang tadi bertanya belum ikut rombongan, masih di ruangan. "Menyusul," kata dia, sambil berdiri di depan laptopnya, mungkin dia men-save pekerjaannya sebelum berangkat. Sekali lagi dia angkat suara, kali ini bicara padaku, "Gimana, Meh, kalau bisa memilih, makan dulu atau shalat dulu?"

Aku menoleh pada beliau. Antara terkejut dan berpikir (nah lho, gimana tu tampangku jadinya?) "Oh, Bapak ngomong ke aku toh tadi?" tanyaku balik. Kaget soalnya. Hahaha.. Beliau tertawa, lalu mengangguk.

"Hmmm... Apa ya, Pak, jawabannya...?" Aku memutar mata, sambil berpikir. "Mungkin makan dulu? Kalau perut lapar kan, takutnya shalat nanti tidak khusyu," jawabku akhirnya.

"Bener juga sih.." ujar dia sambil mengangguk-angguk. "Tapi, kepikiran gak kalau tiba-tiba kita meninggal saat makan, sementara kita belum shalat?" tambah dia, santai, tanpa nada menghakimi.

Ucapannya membuat aku terkejut. "Bener juga, Pak! Berarti sebaiknya shalat dulu ya. Soal khusyu, insya Allah khusyu. Toh lapar bisa ditahan.." sahutku. Dia cuma tersenyum bijak. Lalu ke luar ruangan setelah mengucap salam. Tanpa pikir dua kali, aku bergegas mengambil wudhu, lalu shalat. Usai shalat, makan siang kusantap dengan hati tenang. Hmmm...

Mungkin itu hal "remeh", tapi pembicaraan singkat tadi tadi, sungguh menusuk ke hati. Banyak yang aku pelajari dari momen 3 menit itu. Pertama, belajar soal prioritas. Kedua, belajar cara "menegur" dengan halus tapi tepat sasaran. Ketiga, berbagi ilmu, tanpa membuat orang lain merasa bodoh. Keempat, orang bijak tidak pernah menghakimi.

Terima kasih, Pak Ipul dan Pak Adih. "Suhu batin" kita semua....

Jumat, 18 Juni 2010

Mimpi

Dan ketika gerbang itu terbuka, jutaan kerlip cahaya bintang menghambur tanpa henti. Sebuah sumber cahaya yang merupakan asal dari jutaan bintang bertaburan tak sanggup terlihat. Kilaunya begitu menyilaukan. Bukan. Bukan mata yang silau. Tapi jiwa yang silau oleh kemegahannya.

"So...?" sebuah kalimat yang jelas tertangkap maknanya muncul dalam benak. Anehnya telinga ini tidak menangkap adanya suara sama sekali. Seolah-olah komunikasi yang terjadi adalah melalui telepati.

"Apaan nih?" tanya saya balik.

"Jadi gimana... lu kan udah 26 tahun sekarang."

"Yaaah gimana ya, nggak gimana-gimana lah. Biasa aja. Kan situ juga yang ngasih."

"Ah... makin jago ngeles aja."

"Maklum lah... namanya juga manusia."

"So... udah siap masukin gerbang ini?"

"Terserah. Menurut situ?"

"Kok dibalikin lagi? Ya udah. Sekarang aja."

"Jangan sekarang dong."

"Katanya tadi terserah gue. Gimana sih. Emang masih kurang waktunya?"

"Bukannya kurang. Tapi saya masih belum memberi manfaat yang cukup buat orang banyak. Bukannya itu tujuan situ bikin saya?"

"So... what do you have in mind?"

"Gaya bener sih pake bahasa Inggris. Simple-nya gini, saya minta diberi kesempatan untuk bisa menghasilkan lebih banyak manfaat. Beri saya cukup tenaga, pengetahuan dan kesabaran supaya saya bisa selalu berusaha untuk menghasilkan yang terbaik."

"Buat apa? Biar diakuin oleh orang2?"

"Nggak. Cukup pengakuan situ aja yang penting buat saya. Kalo pun saya mau berjuang, moga-moga bisa menjadi inspirasi untuk orang lain, supaya selalu berusaha untuk memberi yang tebaik. Apa pun itu. Sekolah, kerjaan, kehidupan, apapun."

"Ok. Approved."


"Hehehehe. Terus nanti kamu mau kado apa?"

"Saya cuma punya satu permintaan."



"Bikin kehidupan ini lebih bahagia untuk semua orang"

Allahu Akbar...Allaaahu Akbar..

Wah suara Adzan shubuh kali ini terdengar jauh lebih merdu.

Kamis, 22 April 2010

Takut? itu pasti.

Biasalah... ketakutan seorang perempuan saat kehamilan pertama...takut tapi excited, takut tapi penuh pengharapan dan antusias untuk menyambut apapun yang akan terjadi.


Meninggalkan lingkaran comfort zone memang berat
Tapi hidup akan lebih berat jika kita tidak pernah mengarungi garis batas itu, dan menjadi kerdil selamanya.


Dan seketika, ketakutan pun sirna, karena kekhawatiran berlebihan hanya pantas untuk orang lemah yang tak mengenal Tuhan.

Allah ku....Hasbunallah wani'malwakiil...

Good luck ima...!

Senin, 19 April 2010

bahkan kunangkunang pun tau
hujan tidak akan turun malam ini
..... dan kamu masih saja berharap


apalagi bintang telah berjanji untuk terus berkelip
menjadi penghias panggung
tarian para bidadari
.... dan sekali lagi, kamu masih juga berharap


Apa yang bisa meyakinkanmu
bahwa gelap ini akan terus benderang
bahwa tetes yang kau akan temui
hanya ada pada embun embun yang menempel pada daun, pada rumput
itupun harus kau tunggu sampai saatnya fajar hampir menjelang
..... dan tetap kamu tidak percaya


dan Ibu sudah kehabisan akal untuk merayumu ikut menari
pegang tangan Ibu Nak ... ikuti langkah,
mengalirlah bersama ketukan, satu ... satu ... satu


pandang mata Ibu, tetap menari .... satu ... satu ... satu ....


jangan lihat ke atas, awan hitam itu tidak ada
tetap menari .... satu ... satu ... satu ...


lepaskan rasa, hilangkan semua gundah
mengalir bersama langkah Ibu ... satu ... satu ... satu ...


benar, tersenyumlah
Ibu akan menuntunmu diantara tarian bidadari
dan ....


tes ............................. tes ................................. tes
.............tes................................tes.............................tes
..............................................................tes
......tes..................tes..................................tes
......................................tes......................................tes


diam,


tapi,
ah....
sudahlah


ya,
kamu benar Nak...
betapapun terangnya gelap ini
hujan tetap datang



Sebuah Hidup Untuk Anak Ku

HIDUP hanyalah hidup
Tidak ada yang lebih berarti dari itu

Hidup hanyalah sebuah garis
yang dihubungkan oleh barisan noktah
bisa beriring dalam satu warna
pun berjuta

Hidup adalah hidup itu sendiri
yang mengembalikan kata kata sebagai kata
senang sebagai senang
sakit adalah sakit (tapi ibu lebih suka membacanya sebagai kenikmatan)

dan impian ...?
dapat berubah jadi nyata

Jangan takut hidup, Sayang
karena dari situlah
Tuhan memberi kita kekuatan

Hidup tidak lebih menakutkan dari mati
maka jangan pernah takut untuk berjuang
manis takkan ada tanpa kepahitan
dan seberapapun rinai menjarum pada kulitmu
saat hujan melebat,

tetap percaya pada sayap rapuh
yang ternyata sanggup membawamu terbang
meninggalkan kelabu

Kinara,,,,Pramanajati atau siapapun namamu nanti...
Hidup adalah tetap sebagai hidup
Kala terang
Kala meredup

Teruslah berkarya dalam butir darahmu
dan tetap melantun hikmah untuk tiap cobaan yang berbaris melaju

Rabu, 07 April 2010

Alhamdulillah,,,,
dibeliin just strawberry sama Om Prapto....
Ibu bantu untuk membentuk Placenta kamu biar cepet terbentuk dan jadi kuat ya Nak,,,
katanya Buah Strawberry bagus untuk membantu membentuk Placenta.

jangan ngomong MELAYANI ya...

“Eh, gue ga’ malem-malem ya... Kalo malem Jum’at kan wajib hukumnya ngelayanin suami..,” kata seorang temen kantor.

Gue engga mau ngeributin masalah hukum wajib apa engga nya ya... Tapi gue lebih keberatan sama kata ‘melayani’ itu loh... Kok kesannya tinggal siap badan gitu, kebayangnya kayak kambing guling =)) Mau dimakan, ayooo... Ga’ dimakan juga biar aja ‘dieler-eler’ gitu. Hih!

Namanya aja ML, making love... Ga’ bisa dong kalo satu doang yang sibuk ‘melayani’ (ini kalo keukeuh mau pake kata melayani ya…), sedangkan yang satu lagi kesenengan dilayani. Diem aja gitu kayak gedebok pisang, maunya tau-tau enak aja. Waduh… waduuuhhh… Please deh…

Lebih parahnya, udah ‘dilayanin’ istri gitu, masih pake selingkuh juga dengan alasan ‘pelayanan’ dari istri kurang memuaskan! Audzubilah minzalik… Jangan sampe kejadian deh…
Semua itu berawal dari kata pelayanan, di mana cuma 1 orang yang aktif. Mangkanya gue kurang setuju bilang ‘melayani suami’ untuk mengganti makna kata bercinta.
Lebih enak kan ‘sayang-sayangan’, ‘have fun go Love’ atau apalah...

Setuju kan?

Dalam hidup berkeluarga sangat sering terjadi kesalah pahaman antar pasangan yang dipicu oleh sesuatu yang tidak penting, yang hanya didasarkan pada persepsi masing-masing, tanpa konfirmasi terlebih dahulu kepada yang bersangkutan. Misalnya: bila ayah adalah seorang pencari nafkah tunggal yang tidak ingin istrinya bekerja, akan mudah beranggapan bahwa isteri di rumah pasti banyak waktu luang untuk tidur, nonton tv, gossip dengan tetangga dll. Demikian pula isteri bisa beranggapan bahwa dia tidak boleh bekerja karena suami tidak ingin istrinya tahu sepak terjangnya di luar rumah, yang penting hidupnya dicukupi dan dia tidak boleh protes, harus terima kasih dan diam.
Apabila secara materiil memang hidup layak dan tidak berlebihan, pada umumnya keluarga dalam situasi menyenangkan. Tetapi, bila karena keadaan memaksa harus hidup prihatin, atau pengetatan ikat pinggang, umumnya akan timbul konflik yang sebetulnya tidak perlu bila masing-masing mau memberi penghargaan pada apa yang telah dikerjakan pasangan.
Sering kita mendengar para ayah mengatakan pada istrinya yang tidak bekerja: “Kamu itu di rumah ‘kan enak, ma, bisa tidur, santai, gossip, ke salon, arisan, belanja. Lha, aku? Kepala kujadikan kaki dan kaki kujadikan kepala buat mencukupi kamu dan anak-anak.”

Tulisan dibawah ini bukan bermaksud mendiskreditkan para suami. Banyak juga ibu-ibu atau para wanita yang keterlaluan dalam menghina suaminya yang sudah berjuang mati-matian demi keluarga.

Pria dan wanita dibawah usia 35 tahun saat ini sudah banyak yang menyadari bahwa hidup berpasangan adalah hidup saling, – melayani, mengerti, menolong, mengasihi, menyayangi, membantu mengasuh anak dll – bukan hanya kaum prianya saja yang harus dilayani seperti ayah atau kakek mereka.

Berdasarkan survey pribadi selama lebih dari 25 tahun terhadap keluarga maupun relasi yang saat ini usianya sebagian besar diatas 40 tahun dan usia perkawinan di atas 10 tahun, fenomena mengecilkan arti para ibu rumah tangga masih sangat terasa.

Kata-kata seperti contoh tersebut di atas sebenarnya sangatlah menyakitkan hati para ibu yang baik yang sudah rela melayani seluruh keluarga sehari penuh, kalau perlu 24 jam. Sering kedudukan seorang ibu rumah tangga diberi embel-embel “hanya” oleh media massa, seolah-olah perannya hanya sebagai pabrik anak. Tidak mempunyai hak apapun untuk kehidupannya sendiri. Memang bahasa media massa masih ‘bahasa laki-laki’. Contohnya: gadis yang diperkosa itu mengadu ke polisi karena telah digilir oleh beberapa pria, dan kalimat Raja itu menggilir tujuh isteri selain Permaisurinya. Nah, padahal kalau mengikuti tata bahasa kalimat sebelumnya, seharusnya Rajanya yang digilir para istri bukan?

Ibu yang baik, tugas rutinnya melampaui tugas-tugas rutin orang kantoran.
Mari kita simak beberapa peran Ibu Rumah Tangga (mudah-mudahan para Bapak siap membacanya tidak kura-kura dalam perahu):
1.Sebagai pembawa kehidupan baru dalam keluarga : Melahirkan, inilah yang disebut takdir dan tidak dapat digantikan oleh kaum laki-laki.
2.Wakil Direktur bila suami sebagai Kepala Keluarga berhalangan datang disuatu pertemuan resmi sekolah anak, RT, RW atau keluarga besar, atau ketika karena satu dan lain hal suami harus tinggal dirumah sementara waktu (karena PHK atau sakit berkepanjangan, misalnya)
3.Sekretaris Pribadi sang suami untuk mencatat dan mengingatkan agenda kegiatan suami bila ada undangan, waktunya ke bengkel, mendampingi suami dalam acara-acara resmi kantor, mengingat dan merencanakan peringatan ulang tahun bagi anggota keluarga dan agenda kegiatan anak-anak baik sekolah maupun pelajaran-pelajaran tambahan.
4.Manajer Keuangan untuk mengelola gaji yang diberikan suami dengan pesan “pokoknya harus cukup, ya cuma ini yang bisa kuberikan”
5.Public Relations Manager: untuk memelihara hidup sosial dengan komunitas-komunitas baik kantor, keagamaan maupun sosial kemasyarakatan, termasuk mengcounter apabila ada berita-berita miring mengenai keluarga
6.Human Resources Manager: mengatur para keponakan atau mereka yang hidup bersama dalam satu rumah, pembantu, sopir, dan Satpam
7.Psikolog buat anak dan suami ketika mereka memerlukan untuk di dengar curhatnya
8.Diplomat: bila ada konflik antara Ayah dan anak-anak, antar anak-anak, antar keluarga besar dll.
9.Penerima tamu: kapan saja harus siap menerima para tamu yang datang berkunjung baik untuk kepentingan keluarga maupun komunitas lain
10.Paramedis, kalau perlu menjadi dokter: ketika ada anggota keluarga terluka atau sakit termasuk dirinya sendiri, biasanya ibulah yang mengetahui dimana letak obat-obatan
11.Tukang masak : belanja, memasak dan menyiapkan makan 3 x sehari.
12.Laundry / tukang cuci : mencuci, menjemur, menyeterika, dan menaruh baju yang sudah diseterika ke lemari masing-masing
13.Cleaning service: menyapu, mengepel, melap furniture dll
14.Tukang ojek: untuk anak-anak berangkat dan pulang sekolah bila anak-anak tidak menggunakan jemputan
15.Tukang kebun: mengurus tanaman agar tetap segar, rapi dan tidak mati
16.Babby sitter: mendampingi anak-anak mandi, belajar dan mengatur waktu tidur, menyuapi dan mengatur menu makanannya.
17.Guru les: untuk anak-anak terlebih bila mereka menghadapi ulangan atau ujian.
18.Guru agama dan etika untuk anak-anak (kalau anak-anak tidak sopan atau tidak faham agama, pasti yang disalahkan ibunya)
19.Interior dan exterior designer: agar rumah tidak membosankan untuk dilihat dari luar dan nyaman untuk ditempati

Tugas-tugas lain yang umumnya dibebankan kepada ibu:
1.Mengurus cattering: bila keluarga mengadakan hajatan seperti arisan keluarga besar, ulang tahun perkawinan, ulang tahun anak-anak dll pasti yang diminta mengurus hal ini sang Ibu.
2.Menjadi guide: bila ada keluarga yang datang dari luar kota terutama mertua
3.Mengelola dana sosial: untuk anak asuh, atau bantuan kepada saudara-saudara yang kurang mampu
4.Seksi perlengkapan: kalau mau pergi jauh seluruh keluarga, harus menyiapkan segala macam yang diperlukan seperti pakaian, mainan maupun obat-obatan untuk anak maupun Bapaknya. Belum lagi mengingatkan Bapak untuk memeriksakan mobil ke bengkel sebelum hari H keberangkatan.

Kalau pendidikan anak dan kesehatannya kurang baik, pasti yang menjadi incaran tuduhan sang Ibu. Padahal ini anak bersama, dibuat juga bersama, kok yang harus bertanggung jawab cuma Ibu ya? Demikian pula bila baju lusuh, cat rumah kusam, furniture berdebu, koran, buku dan mainan berserakan, kran dan atap bocor, jarang terdengar orang menyalahkan Kepala Rumah tangga. Kalimat yang biasa terdengar, kasihan Bapak itu nggak diurusin istrinya. Atau kemana aja Ibunya kok rumah nggak ke urus, pada hal mungkin si Ibu sedang sakit, anak-anak memang bandel, ayah orang yang keras kepala, keuangan yang tidak memadai, ibu punya keterbatasan-keterbatan yang orang luar tidak mengetahui dll, yang menyebabkan keadaan rumah tangga menjadi seperti yang terlihat.

Nah, menyimak itu semua apakah berlebihan bila Ibu kadang-kadang ingin istirahat, rekreasi atau berlibur sejenak dengan teman-teman masa sekolah atau keluarganya? Betapa hebatnya seorang wanita yang mampu mengatasi semuanya dengan ikhlas tanpa mengeluh, mengomel atau protes. Apalagi, bila isteri harus membantu mencari penghasilan supaya dapur tetap ngebul. Seorang Ibu yang baik dengan tugas yang begitu kompleks pasti akan melakukan tugasnya dengan ikhlas.

Mereka pada umumnya hanya ingin mendapat penghargaan sedikit saja dari para suami dan anak-anak. Misalnya: sore hari ketika ayah pulang kerja, mengecup dahi isteri sambil tersenyum dengan mengatakan hal yang sederhana “Capek ya ma? Duduk sini dulu deh, sambil nunggu air panas. Biarin aku ambil minum sendiri”. Atau “ Ada crita apa nih anak-anak?” Atau “ Udah sore begini kok kamu tetep cantik?”. Atau membawa makanan kecil kesukaan sang istri. Sebetulnya seorang wanita hanya perlu didengar dan sedikit apresiasi. Kalau bisa seperti ini, dijamin isteri justru lebih giat melayani keluarga.
Suami yang bijaksana akan selalu siap mendengar cerita isterinya betapapun bosannya dia mendengar hal yang sama setiap hari. Karena terus menerus di rumah, otomatis ceritanya ya itu-itu saja, bukan? Kecuali suami membebaskan isterinya untuk menggali potensi diri sang isteri tanpa harus bekerja diluar dengan memperbolehkan kursus, kuliah lagi atau hal-hal lain yang tidak membuatnya mandeg. Sehingga isteri lebih berkwalitas dan kalau diajak berdiskusi atau ngobrol bisa nyambung.

Buat para ibu yang tidak boleh bekerja apalagi ibu-ibu yang bertitel, tidak perlu menyesal. Anak-anak yang berkualitas adalah hasil dari asuhan Ibu yang berkualitas juga. Optimalkan pendidikan anak-anak ditangan sendiri. Tambahlah ilmu terus menerus dengan segala macam kursus kewanitaan maupun managerial ( melalui internet dapat mencari kursus jarak jauh baik dari lembaga pendidikan di Indonesia maupun di luar negeri ). Jangan tertinggal atau menampik kemajuan teknologi. Mintalah pada anak-anak atau suami mengajar hal-hal baru. Simak televisi yang bukan sinetron atau infotainment, bacalah buku-buku yang dibawa anak-anak, majalah yang bukan melullu majalah wanita, supaya ketika kita diajak suami atau anak-anak besosialisasi tetap nyambung dengan kondisi terbaru, sehingga kita menjadi pribadi yang menyenangkan untuk diajak ngobrol.

Penampilan harus tetap up to date, dan ini tidak perlu mahal. Model rambut dan pakaian yang selalu mengikuti jaman dapat disiasati sendiri tanpa biaya besar. Kalau ibu-ibu telah melakukan semuanya dengan baik dan ikhlas tetapi dimata Bapak masih saja kurang dan Ibu hanya dianggap pemicu keributan, berarti Bapaklah yang bermasalah. Kita wajib kasihan padanya, karena beliau tidak mempunyai rasa syukur. Tidak perlu mengutuk agar kutuk itu tidak memantul kepada diri kita sendiri.
Tugas Ibu bertambah satu lagi, yaitu mendoakan Bapak agar tidak dihukum Tuhan karena telah menganiaya perasaan Ibu dan atau anak-anak.

Berbahagia dan bersyukurlah para Ibu yang mempunyai seorang suami yang mempunyai semangat berbagi dan penuh kasih sayang. Dalam kasih sayang tidak ada perpecahan, dominasi, kekuasaan, pemaksaan kehendak bahwa yang satu harus menjadi seperti apa yang diinginkan oleh pasangan.
Karena pernikahan pada dasarnya adalah saling melayani, mengasihi, memberikan apa yang kita punya dan menerima apa yang tidak kita punyai. Allah akan memberikan kebahagiaan lahir batin kepada keluarga yang dapat mewujudkannya, akan memberkati / meridhoi segala usahanya sehingga hidup keluarga seperti ini akan selalu berkecukupan. Amin.

Para Bapak Sayangilah Istri Anda

Kamis, 01 April 2010

Kalo gengsi ngomong bahasa Indonesia jangan tinggal di Indonesia

Gara-gara nonton infotainment tadi pagi...

Ada nih ya… Cewe’ ABG 14 taun, katanya sih artis baru papan atas di Indonesia. Namanya sangat Indonesia, tampangnya indo, gede' di negeri berbahasa Inggris (kayaknya), ngga’ lancar ngomong bahasa Indonesia dan gue yakin banget dia engga bisa nyanyi Lagu Indonesia Raya.

Dan gayanyaaaaaaaaaaaaaaahhh…

Gue engga bisa niruin cara dia ngomong karena keburu pusing liat tingkahnya, gitu deh… Ind-Lish yang sangat English. Pake bahasa Indonesia campur campur Bahasa Inggris yang jadi trend sekarang ini.

Dari omongan cap tikus itu, yang gue bisa simpulin adalah dia seneng di Indonesia karena dengan tinggal di sini duitnya jadi berlipat ganda, main di banyak sinetron, membintangi banyak iklan, temennya makin banyak, pacarnya cakep-cakep, penggemarnya membludak… Sementara di kampungnya sono, dimana dia bisa bebas dan bangga berbahasa Inggris , gue yakin dia engga ada apa-apanya. Buktinya deretan nama2 atris Hollywod dia ga' pernah ada

Kenapa sih terlalu sombong untuk bicara Bahasa Indonesia? Oy!!! Gue juga bukan cucunya Ir.Soekarno sih... Tapi paling engga, selama masih ada di Indonesia (apalagi nyari duit di Indonesia ya...) dan ngomong sama orang Indonesia juga… Pake Bahasa Indonesia engga pernah salah kok...

Kalo gengsi, males atau ngerasa kampungan dengan berbahasa Indonesia di Indonesia... Pulang kampung ajaaaaa...

Hus! Hus! Hus!

Rabu, 31 Maret 2010

O Bama O M G

(Katanya) Kemaren Obama menang pas pemilihan Presiden di Amerika. Di TV keliatan jelas orang-orang di kubu Obama jumpalitan kesenengan. Ampe ada yang nangis sesegukan kesenengan kayak dia yang kepilih jadi presiden.

Ternyata penomena itu nular juga ke Indonesia,he eh, di Jakarta ini.


Trus akhir2 ini gue Liat di tipi RCTI katanya O Bama mao dateng ke Indonesia


Beberapa temen-temen gue ngangkat tangan tinggi-tinggi kesannya bebas dari belenggu (aaaiiihhh.. Belenggguuuu... Hatiku terbelenggu ). Ada yang masang status di YM-nya, “O Bama, I count on you!” Ada yang kemaren pake kaos gambar O Bama, ada yang pake pin O Bama, ada yang bilang, “Gue sih pengen banget dia menang. Paling engga ada 1 anak Indonesia yang akhirnya jadi presiden di Amerika.” Yang lebih parah ada yang bilang gini, “Anak Menteng jadi presiden Amerika. Sesama anak menteng, gue ikutan bangga.“

Ooo… Boleh aja mau komentar tentang O Bama O Papa itu... Tapi ga’ usah so’ kece deh...

Inget! Dia itu bukan orang Indonesia, di sini cuman 2 taun, boooossss... Itu pun masih ‘disinyalir’. Suruh nyebutin propinsi di Indonesia juga pasti engga akan bisa (gue aja engga bisa :p) Dia itu orang Amerika, titik. Ga’ usah asik-asik ngarang mimpi pernah punya andil besar buat membentuk dia, so berjasa udah jadi sahabat setianya dan dengan terpilihnya dia akan ada angin cakep menghembuskan perubahan buat hidup kita semua... PRET!

O Bama menang boleh aja. Secara ya... Ga’ ngaruh juga buat idup gue. Dia menang engga menang, harga cabe kriting tetep diatas 10 ribu sekilo di Giant, suami gue tetep yang itu bukan Afgan (ngarep), gue masih musti bayar pulsa, masih musti menikmati jalan yang bolong-bolong sampai engga tau kapan...(semoga calon bayi gue kuat)

OMG, ga’ usah so’ O Bama deh...

Kamis, 18 Maret 2010

Dunia Milik Perempuan (inpirated by:si emak)

Ternyata sekarang semakin banyak tokoh super hero dari kaum perempuan, ya.
Ya aku lebih suka menyebutnya PEREMPUAN daripada WANITA. Karena bagiku wanita adalah betina yang resik, berbaju bagus, bertangan halus, wangi, jalan berlenggak-lenggok anggun dengan dagu sedikit terangkat ke atas. Mahluk cantik yang rapuh lagi dibalut oleh bermacam adat dan pamali. Wanita harus diam, tenang dan siap menerima persembahan lelaki dalam segala keagungan.

Seperti lagu tempo doeloe yang sering aku dengar di acara TVRI atau program Hari Kartini....


"Wanita dijajah pria sejak dulu ... dijadikan perhiasan sangkar maduuuu........"



Atau setelah di sesuaikan dengan jaman, liriknya berubah seperti ini :


"Wanita dijajah pria sejak dulu ... diberikan perhiasan dan dimaduuuuuwww...."
Hiiyy .... amit-amit jabang monyet!!


Sedangkan perempuan, buat aku sejenis pejuang yang tidak takut menghadapi tantangan hidup. Seberapa kerasnya jalan yang mesti ditempuh, tetap akan dilaluinya dengan berani dan tulus. Perempuan yang sering kali terpaksa melepaskan citranya sebagai mahluk yang cantik, halus dan siap dipamerkan dalam acara-acara penting lelakinya.

Perempuan kerap terlihat di sudut-sudut pasar menjadi buruh angkut, di meja perkantoran dengan berkas setumpuk untuk diselesaikan. Sering kali perempuan juga ditemui sedang menyusuri terminal bis antar kota ... mengedarkan tampah berisi gorengan. Sekali waktu duduk di bangku supir angkot, melarik sapu lidi di antara daun-daun pohon pelindung jalan yang berguguran. Perempuan ada dimana-mana dengan peluh meleleh dilekati debu-debu jalanan.

Kadang perempuan sudah tidak peduli lagi akan tangannya yang kian kasar, bahkan saat kulit halusnya terpanggang matahari.... yang dicarinya adalah sedikit rejeki untuk meneruskan hidup. Sekedar untuk makan, atau agar kebutuhan keluarga dapat tercukupi.


Kemana gerangan para lelaki pergi?
Super hero yang selalu meneriakan egonya.
Kepala keluarga yang (katanya) bertanggung jawab atas nafkah keluarga.
Mahluk perkasa yang (katanya lagi) paling berwenang atas wanita .... (atau juga perempuan?)

Kemana mereka saat titik peluh meluruh di dahi perempuan.
Dimana mereka ketika tangan ini bergetar saat tau rejeki ini tidak mungkin cukup untuk membeli makan seluruh keluarga
Apa yang mereka kerjakan ketika perempuan terpaksa melepaskan segala kecantikan dan keanggunannya untuk dapat sekedar membayar tagihan-tagihan yang tidak mampu diselesaikan para lelakinya


(aku tau, ini tidak berlaku sama untuk setiap orang)

(semoga tidak begitu halnya dengan Lelakiku nanti)

PS:
Ibuku adalah seorang PEREMPUAN
meski tidak berada di jalanan seharian dan tetap tercium wangi buat aku
Ibu memiliki semangat pejuang yang selalu ditularkan kepada aku....
dan aku sangat bangga atas segala pengabdiannya
Pesan Ibu yang selalu aku ingat :
Bagaimanapun ... Perempuan harus tetap bisa mandiri
dan punya penghasilan sendiri



dan setelah melihat banyak kasus yang terjadi .... aku sudah sedikit mengerti apa maksud dari kalimat Ibu
(tenang Ibu ..... anakmu adalah seorang PEREMPUAN .... dan anakmu tidak akan pernah berhenti jadi pejuang)

Selasa, 16 Maret 2010

Selamat Jalan Mas Alex

Hari ini abu-abu. di YM gue ada 2 org dengan status turut berduka cita, meninggalnya @alexabimanyu. Beliau bukan teman saya di YM, tapi sepertinya dia seorang yang baik dan banyak yang sayang dia karena kebaikannya. Tiba-tiba sepupu saya ngebuzz, beritanya singkat. suaminya Mba Dinda Nawangwulan meninggal dunia namanya Alex abimanyu.

Tiba-tiba saya sesak. Alexabimanyu yang tak saya kenal, yang berita kematiannya cukup heboh di YM, Usia Dinda gak terlalu jauh dari usia saya sekarang, sedih membayangkan kesedihan yang menyelimutinya. Sedih membayangkan orang yang menjadi pendamping hidupnya mendahuluinya. Jujur takut membayangkan perasaan Dinda saat itu. Mba, dirimu pasti berkeping-keping. hugs.

Lalu saya menemukan artikel manis yang memuat kisah cinta mereka. Ternyata Mba Dinda pernah menderita kanker sebelum bertemu dengan mas Alex, semua saya baca di www.femina.co.id/issue/issue_detail.asp?id=584&cid=3&views=27. (baca deh)

Seorang laki-laki yang menikahi perempuan dengan 2 kanker amatlah sangat mulia hatinya. Mereka benar-benar pasangan sempurna.
Dan apa yang sudah dipersatukan Allah tidak bisa dipisahkan manusia.
Kecuali kehendakNya.

Rabu, 03 Maret 2010

The Reason

ketika hidup membawamu pada satu titik

dimana
ada berjuta alasan untukmu menangis
dan hanya satu alasan yang bisa membuatmu tersenyum bahagia
dalam ridho-Nya

mana yang akan kau pilih?
untuk menjadi api dalam gelapmu

menjadi
sejuk dalam panasmu

menjadi
mimpi yang mewujud

menjadi
jiwa yang menghidupimu


Hasbunallah wa nikmal wakiil

Kamis, 25 Februari 2010

The Next Anti Aging Serum

JAdi gini....kemaren gue lgngebahas tentang Anti Ageing-Anti Ageing-an... Bukan...bukan... Gue ga' lagi nyari anti aging creme yang pas buat gue :p Biar aja lah, makin tua, makin mateng =))

Balik ke topik di atas. Salah satu temen kita, panggil aja Neng Wina, kulitnya halus mulus tanpa cela. Kulitnya bukan tipe kulit oriental kayak partner gue dulu, Jo'is, si cantik berkulit putih mulus tapi tetep pake Pond's Whitening :p

Neng Wina ini kulitnya tipe melayu yang betulan kayak kulit model iklan-iklan di majalah: Halus, mulus dan kenyal. Padahal dia cuma pake perawatan standard yang sama persis sama gue (pelembab plus bedak tabur ), tapi hasilnya... Kulit Neng Wina jauh lebih bagus dari gue. Menyebalkan.

Setau gue, model-model papan atas yang kulitnya bagus, biasanya musti ngabisin minimal 2 liter air putih sehari plus engga makan makanan yang digoreng. Gantinya, makan aja tuh sayur mentah ijo semangkok gede' :p

Tapi, Neng Wina ini makan apa aja yang ada di depan mukanya. She's a chocolate lovers, ngopi dan males banget minum air putih. Engga lupa dengan rokok dan alkohol pas weekend. Dan pastinya... Kulitnya teteeeeeuuuppp prima.

Apa sih rahasianya?

"Ya emang turunan aja kali... Keluargaku semuanya emang gini kulitnya," kata Neng Wina pas kita-kita tanya apa resep kulit mulusnya.

Tapi, gue kurang puas, "Engga mungkin ah... Pasti deh pake apaaaaaaa gitu."

Salah seorang temen cewek nanya dengan pandangan sirik, "Eh, pake SK II ya?" sekarang kan SK II udah masuk ke Indonesia dengan harga yang buset deh mahalnya.


Neng Wina sempet diem dan mikir. Terus dia senyum dan ngejawab, "Maybe because I love sperm. Protein yang ada di dalemnya mungkin banget bikin kulitku kayak gini. Mitosnya sih gitu... Mungkin aja kan?"

Waktu itu, kita semua kaget, bingung, sempet ngerasa aneh dan eneg' mendadak. Beberapa dari temen-temen mukanya keliatan kayak kepingin muntah :))

Salah satu dari cewek-cewek itu masih juga penasaran, "Diapain? Diminum apa dijadiin masker?" (Maap banget kalo pertanyaannya mungkin sedikit aneh dan geli, tapi ini emang pertanyaan beneran).

Neng Wina ngejawab tenang, "Aku sih lebih seneng diminum ya... Enak, ha...ha...ha... Tapi dijadiin masker juga oke kok."

Kita semua bengong dan teriak nyengir barengan, "Iiiiiiiiiiiyyyyyeeeeeeeeeeeeeeuuuuuuuuuu..."

"Jiji' banget sih!"

"Ih, gue ampe eneg'..."

"Engga banget deh gue sih! Blah!"

Ngeliat reaksi cewe'-cewe' itu, Neng Wina cuma ketawa, "Ya itu kan mungkiiiinnn... Lah... Tadi kan kamu-kamu yang pada nanya...."

Jadiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii.... Sperm buat ngejaga muka tetep ala kulit remaja. Mitos apa bener?

Kalo liat di wikipedia, yang dimaksud ama sperm itu nama ilmiahnya "semen" , baca sendiri deh... Ada gambarnya lagi tuh =)) "isinya "juga bisa sekalian diliat apa aja. Naaahhh... pertanyaan berikutnya adalah: Apa betul zat-zat yang ada di dalemnya itu bikin kulit halus lembut?

Sampai hari ini gue belum nemuin jawabannya (karena mungkin kurang penting juga buat dibahas :p). Temen-temen yang lg ikutan nimbrung ngobrol juga ga' ada yang berani ngebahas. Mungkin banget kan diantara mereka ada yang 'mraktekin'? Mungkin banget lah... Masalah berhasil apa engga... Wahhhh... Ga' tau juga.

Pernah juga ga' sengaja gue baca di majalah tentang mitos ini. Yang jelas, menurut ahlinya sih, belum pernah ada penelitian yang bilang bahwa sperm bisa menghaluskan kulit. Yang jelas katanya, kalau tidak sengaja terminum, tidak akan menimbulkan kehamilan (ya iya laaaaaaahhhhhh :)))

Tapi yang pasti, kulit Neng Wina sampe hari ini masih tetep cakep :) Pas temen-temen laen sibuk ngubek-ngubek mall dan nyari formula anti ageing yang paling gress, Neng Wina sih santai-santai aja. Pernah sih dia komentar tentang kulitnya yang agak sedikit berubah, jadi kayaknya dia dah perlu creme anti aging. Tapi pas gue bilang, "Kulit lo tetep bagus. Ritual lama jalan terus ya?" Dia cuma ketawa dan mengurungkan niat buat beli anti aging creme detik itu.

Mmm... Mungkin Neng Wina mau jawab langsung dan bagi-bagi pengalaman tentang mitos atau kenyataan ini? :p :p :p

Rabu, 24 Februari 2010

Hayyaahh to the point aja napah...!!

“Uuuuhhh... Sebel-sebel-sebel!” jerit seorang temen, ya, temen cewe'. Dan dia sebel ama ‘si kang mas’ pujaan hatinya.

“Seharian gue pake stiletto 12 senti, kaki gue pegel… Pegelnya sampe ke kepala!

(Buset deh… Kepala kok pegel ya? :p)

“Bukannya nolongin apaaaaaaaaaaaa gitu, si mas malahan nyuruh gue ke kantor pake sepatu teplek!” katanya setengah jertit.

(maaf) Gue ketawa.

“Gue rasa itu jawabannya yang paling spektakuler yang pernah gue denger. ‘Apppaaaaa’ itu maksudnya apa ya, bo?” tanya gue. Karena gue, sebagai pemakai sepatu teplek, pasti juga bakal ngasih jawaban itu siy…

“Ya pijetin kaki gue kek… Bawain baskom pake air anget kek…” jawabnya, penuh harapan tingkat tinggi.

HUAHAHHAHAHAHAHHAHAHAHHAHAHHAHAHHA…

Oke…oke… Gue juga cewe’… gue juga mau sih digituin ama laki gue.

Kadang-kadang emang cewe’ bukan nyari solusi siy yaaa... Secara cewe’ kan mahluk multi tasking mandraguna dan ahlinya puter otak cari solusi.

Itu sih cuman nyari perhatian ajaaa...

Iya kan?

Iya, kalo kata gue siy. Soalnya gue juga gitu.

Jumat, 19 Februari 2010

KDRT (Kekonyolan Dalam Rumah Tangga)

KISAH KASIH KLASIK
Istri: Padahal enak banget loh jadi suami gw, dia bisa kerja di perusahaan bokap gw.
Gajinya tinggal minta maunya berapa. Rumah udah ada, mobil dua. Apalagi coba?
Gw yakin, gak bakalan deh dia ninggalin gw, mo makan apa dia?
eh . baru dua taun nikah, dia minggat ninggalin gw..
trus abis itu dia nyerein gw boo. DASAR MOKONDO!

(Attention pls! Gak ada suami yang mau diKASIH MAKAN istri.
High heels PRADA bukan buat nginjek ego suami, apalagi sampe jebol)


JUST DUIT
Istri: Gw gak tau gaji suami gw berapa, pokoknya gw tiap bulan dikasih uang belanja.
Itu juga masih kurang terus, buat anak doang padahal.
Sayang gw sekarang gak boleh kerja, jadi gw gak punya uang buat nyenengin diri sendiri…

Gw: Masa cuma buat nyalon doang gak ada duit siy? Laki loe acd kan?


BOLEH, TAPI...
Suami: pengennya siy berapapun duit yang gw kasih cukup-cukup aja.
Tapi kurang mulu dan kalo kurang siapa yang disalahin coba?
Suami kan? Knapa kok kurang? Dikemanain duitnya?
Gw siy boleh2 aja dia kerja, tapi kalo anak gw sakit, dia yang gw salahin.


CHECK IN MULU, CHECK UP LAH!
Istri: Terserah deh dia mo maen sama siapa..mo tidur sama siapa...
yang penting tiap hari dia pulang dan ngasih uang belanja.
(::rajin2 check up ya bo..ketularan penyakit ntar loe!::)


PULANG GIH..
Suami: kalo gak mikirin besok nganter anak gw sekolah, gw males banget pulang,
(Ima : istri loe gak tidur tuh nungguin loe pulang...
Dia: Istri gw kalo shooting mana inget pulang?)


SINGLE-QUEEN-KING
Suami: pasangan baru merit tuh, tidurnya enakan pake single bed. Pelukan mulu. Miring kekiri miring kekanan pasti bersentuhan, enaak. Nah dua tahunan ganti deh pake yang queen, ada bayi ditengah. kalo anak udah gede2 pake yang king..biar kalo tidurnya muter-muter gak senggol-senggolan sama istri.
(dita: baru tau tenyata ada alasan dibalik pemilihan ukuran tempat tidur)


MAKSUD LOE?
Lakor: Kok kamu belum nikah? Coba kalo saya belum nikah juga ya …
(ima: emang loe pikir kalo loe belum nikah, gw mau sama loe??)

BASA-BASI
Istri: Ma.., kalo mo tau kerjaan suami gw nanya langsung sama dia aja ya…
gw gak tau apa-apa..kalo nanya-nanya kerjaannya gw suka dibilang cerewet, males gw.
(gw: halah, gw basa-basi doang kok nanya-nya :p)


INBOX KOSONG NYARING BUNYINYA
Kemaren hpnya ketinggalan, gw cek inboxnya KOSONG!
Gw cek sent message-nya KOSONG!
Gw cek draft-nya. ADA!!!
Sial, dia masih sms-an sama mantannya.
Pake gak ngaku lagi..ngapain coba apus2in inbox sama sent message.
Pasti gak cuma satu sms doang kan?


GIRLFRIEND?
Suami: Gw pernah dikenalin kok sama dia, awalnya dia bilang itu sahabatnya.
Makanya gw percaya-percaya aja.
Tiap kita ribut, pasti dia ngabur ke tuh cewek sampe nginep-nginep segala.
Gw mikir positif aja, masih untung sahabatnya CEWEK.
Tapi ternyata mereka gak cuma sahabatan doang, mereka dulunya pernah pacaran.
Dan katanya, gw tuh ngerebut istri gw dari dia. Anjrit!


PELARIAN NGEJAR DEADLINE
Istri: Suami gw tuh pengennya gw gak kerja.
Tapi kalo ngandelin gaji dia doang gak cukup.
Tapi kalo gw kerja dia suka marah-marah, ngata-ngatain gw perempuan gak bener.
Padahal kan gw kerja buat keluarga.


UDAH ENAK…
Istri: Dulu pas masih pacaran gw pikir kalo ntar kawin dia gak gitu lagi n bakal berubah.
Ternyata enggak. Trus pas gw hamil, gw mikir ntar pas bayinya lahir pasti dia gak gitu lagi.
Tenyata enggak juga. Setelah hamil dan melahirkan anak kedua?
Masih aja begitu lagi, enggak juga mau berubah.

ima: gak gitu lagi gimana siy?
Istri: biasalah, maen cewek.

TAKUT DOSA
Istri: Ya eyaalah , gak ada rumah tanga yang adem ayem doang Ma.
Gw aja tiap malem masih suka berantem sama suami gw.
Abis dia susah banget disuruh sholat isya, padahal kalo tambah malem dia ngantuk trus suka lupa sholat.
Kalo udah gitu gw ngomel melulu…sebelll
Ima: Phewww…akhirnya, nemu juga yang beginian.

Kamis, 18 Februari 2010

keranjingan Mall

Seorang temen ngeluh, “Anakku tuh maunya ke maaaaaaaaaaalllllllllll terus. Tiap pulang sekolah, ngajaknya ke mall. Tiap akhir minggu apalagi, di mall seharian! BT deh gue. Boros!”

Ibu-ibu yang satu lagi engga kalah serunya, IyaKalo udah di mal hhhuuuuuuuKuat seharian! Bagian di rumah sodara, baru 15 menit dah ngajakin pulang.”

Gue tanya, Ajak sibuk di kegiatan lain aja, musik misalnya…”

Omongan gue langsung disikat sama ibu-ibu lain, Udah! Les piano, biola dan harpa.”

Gue bilang,Hebat bener! Di mana?”


Dia jawab cepet, “Di PIM 2. Enak kan, dia les, aku selalu bisa jadi orang pertama di SALE-nya SOGO, Zara…"

Ibu yang lain nyerobot, Iya! Anakku juga ta’ les-in di situ aja. Praktis. Pulang sekolah langsung ke PIM. Bisa sekalian main di TimeZone trus makan di KFC. Tinggal pulang trus tidur. Ga’ ribet ngajak main lagi.”

Ibu yang pertama nyerocos bilang,Iya banget! Pas anak makan kan aku bisa sekalian reunian sama temen-temen FB. Ya anak nunggu sejam 2 jam siy engga masalah… Kan banyak mainan untuk anak di mall…"

Bener juga ya… Praktis, gampang. Jadi jangan salahin anaknya dong ya kalo lebih betah di mall…

Rabu, 17 Februari 2010

Hoki Surut Akibat Mandi

Seorang temen, temen laki-laki tepatnya, punya kebiasaan unik, kalau engga bisa dibilang aneh…

Dia kerja di sebuah perusahaan , nah... Setiap ada acara besar, kayak ketemu Pejabat, presentasi di depan client yang suka makan orang atau acara off air yang ngelibatin orang penting, sahabat gue ini punya kebiasaan untuk engga mandi setiap paginya!

Kenapa musti gitu?

Alesannya dia sendiri engga tau pasti, “Ga’ tau ya… Kalo gue mandi kok kayaknya besokannya ngantuk dan hilang energi gitu…”

Aneh?

Menurut gue super aneh. Karena gue dan mungkin hampir semua orang-orang normal di Indonesia, setiap keluar rumah mesti mandi dulu (pake sabun pastinya) ya biar seger. Engga ada kan iklan sabun mandi yang bilang, “Mandilah dengan sabun ini niscaya Anda akan kembali bau ketek dan kucel!” Semua sabun mandi dan ritual mandi pastinya ngejual kesegaran. Pasti!

Kok ya kebalik ama sahabat gue ini. Engga mandi biar tetep seger. Statement edan yang jauh dari ciamik kan?

Ooo… Jangan ngayal yang aneh-aneh… Gue juga bukan penggemar acara mandi. Apalagi kalo weekend, mandi siang-siang dah jadi agenda wajib. Tapi kan mandi, gitu… Paling engga keluar rumah bersih, seger… Engga kayak monyet banget lah tampang gue.

Tapi… Tapi… Jangan kuatir, sahabat gue ini juga penampilannya engga kayak seniman cap singkong di terminal. Penampilannya biasa aja… Kayak orang yang mandi dan pastinya tetap wangi :) Pake bedak doris sebotol gue rasa…

Pernah suatu hari dia mandi (mungkin malemnya abis ‘berbuat’ ama pacarnya ), paginya… Presentasinya basi, asli, engga gigit sama sekali. Orang kantornya dah curiga, “Lo pasti tadi pagi mandi ya?” Dan sahabat gue ini dengan takut-takut ngaku dan cuma berani meng-iya-kan pake anggukan kepalanya.

Mandi kok salah? Aneh banget! Gue rasa dunia dah makin absurd.

Gue coba koprol (musti sambil koprol biar pikiran kekocok-kocok :p) sambil nganalisa kenapa bisa gitu. Apa yang terjadi sama otaknya pas dia tidur? Apa pikiran-pikiran brilliant-nya bisa hanyut sama air pas mandi? Apa hokinya nempel di badan? Tapi sebelom dapet jawabannya, gue rasa tindakan menganalisa itu sama gobloknya sama nungguin pohon duren berbuah rambutan. Ga’ guna banget!

Jadi pasrah aja lah, punya temen yang jarang mandi. Cuman satu ini

Kamis, 28 Januari 2010

PMS

Ternyata,
PMS bukan hanya untuk perempuan saja
bukan sekedar rasa moody akibat perubahan hormon bulanan

Ternyata,
PMS juga dirasakan oleh para laki-laki
meski tidak dirasakan tiap bulan
tapi cukup bikin pusing dan juga emosional

Semoga kali ini aku sudah lebih dewasa
Semoga bijak dapat menemaniku melewati semua
Dzikir dan pinta pada Allah Maha Kuasa
PMS-ku dan PMS-nya
agar cepat terlupa

DUH..!!!!

DUH!
Makin hari aku kok makin degdegan ya
Padahal semua berjalan menjelang sempurna

DUH!
Masih aja degdegan sepanjang hari
Padahal semua sesuai keinginan hati

DUH!
Aku sudah berusaha cool
seperti cicak di dinding
seperti es di lemari pendingin
Tapi tetap saja aku degdegan setengah mati

Aku cuma ingin meyakini ini benar
aku hanya mau melihat bukti bahwa semua adalah nyata

aku tetap saja harus menunggu
degdegan lagi
degdegan lagi

Kapan siy down hati ini mendapat pemuasan?


DUH! Masih terus degdegan niy.
tenang ...
tenang ...
sabar,

Aihhh .. susah banget ya!
(Dan kayaknya aku akan terus degdegan sampai lingkaran suci itu hadir melingkupi)

Senin, 25 Januari 2010

Bolehkan Eka Mencinta...???



Mencintai seorang pria adalah suatu cara untuk menyiksa diri sendiri hingga seluruh jiwa-raga puas tercabik-cabik.Tanpa nyawa dan tak bersisa.
Karena cinta adalah definisi mutlak dari siksaan dan pria adalah kaki tangannya.


”Ekaa!!!”
Aku menoleh, seorang gadis berambut keriting tersenyum lebar memamerkan kawat gigi keramiknya. Nafasnya tersengal karena berlari menaiki tangga menuju kamarku.

Lalu dengan seenak perut dia menghempaskan badan mungilnya di punggungku dan tak sengaja membuat goresan panjang melintasi jurnal pink yang sedang asyik kutulis.

”Nuri, udah gue bilang sejuta kali jangan ngagetin gue waktu gue nulis!” Ujarku marah. Dan sebuah bantal kecil mendarat sukses di atas wajah mungilnya.

”Whooaa....Tenang dong darling, abis gue kan udah ngga sabar pengen tau gimana hasilnya” Nuri tertawa sambil balas melempar bantal sial itu ke kepalaku.

Aku terdiam dan merapikan rambutku. Aku sudah tau Nuri akan menanyakan itu.

”Ka...Lo udah ngomong ke dia kan? Kalian kan kemaren seharian jalan berdua, masa lo masih takut juga?” senyum lebar Nuri memudar, ekspresi wajahnya penuh tanda tanya.

Aku menggeleng.

Nuri menghela nafas.

”Cinta kalo ngga diucapin bakal nyiksa Ka. Lo harus bilang kalo lo suka sama dia. Ups sorry..bukan cuma suka. Elo terobsesi sama dia. Elo CINTA sama Andre!”

Aku menjawabnya dengan tangisan pelan. Tangisan dari pedihnya hati paling dalam.
Nuri memang sahabatku terbaik. Dia mengenal segalanya tentang aku. Tentang betapa Aku rindu untuk mencintai Andre, cowok sebelah rumah yang telah kukenal hampir separuh dari hidupku.

”Gue ngga bisa Ri. Gimana kalo dia ngga seperti yang gue pikir”

”Eka, lo berdua tuh punya banyak kesamaan. Dia suka kaktus, lo juga. Lo suka nonton fashion TV, dia juga nonton itu tiap hari”

Aku masih terdiam memeluk jurnalku. Mungkin Nuri benar.
”Gue pernah mergokin loh, waktu kita lewat depan rumahnya waktu itu, matanya ngeliatin elo terus” propaganda Nuri terus meluncur, mencoba meyakinkanku.

”Tapi, gimana kalo dia bukan…” Mataku nanar memandang ke jendela rumah. Tepat di seberang jendela, terletak kamar Andre yang berhadapan langsung dengan kamarku.

“Well, kalo gitu berarti ngga jodoh. Udahlah, bilang aja Ka… you have nothing to lose”

”Kalo dia bilang ke semua orang Let’s face it, semuanya enggak se-simple itu!”

Dan memang segala sesuatu di hidupku tidak akan pernah sesimple itu.

*******


Ada waktu untuk menanam.
Ada waktu untuk menuai.
Ada waktu untuk putus asa dan patah se-patah-patahnya
Ada waktu untuk jatuh cinta dan menyatakannya.
Semoga saja waktu kini berpihak padaku.
Semoga...

Hari ini, Nuri ke rumahku sambil membawa sebuah kaktus dalam pot warna coklat. Entah ada dewa dari surga agraris mana yang merasuki kepala keritingnya dan memberinya ilham untuk menanam kaktus di halaman depan rumahku.
”Hari Rabu kan hari bercocok tanam Ka!”

Hmm... satu lagi dalil konyol ala Nuri, pikirku. Lalu tiba-tiba Nuri menyorongkan pot kaktus itu dalam pelukanku dan menarik tanganku dengan paksa.

”What the...???”

Dengan tertawa terbahak Nuri menarik tanganku dan menyeretku hingga halaman depan.
”Ayoo...daripada manyun melototin jendela tetangga sambil nulis jurnal engga jelas!”

Nafas kami tersengal saat tiba di halaman depan rumahku. Rimbun pohon jambu dan tanaman Anggrek milik Mama menyambut dua anak 16 tahun yang cekikikan sambil memeluk pot kaktus.
Tepat dihadapanku berjejer sederetan kaktus bermacam jenis yang telah kukoleksi selama beberapa tahun terakhir ini. Andre yang mengajariku segalanya tentang kaktus, dan setelah kupikir-pikir sepertinya dialah alasan mengapa aku menyukai tanaman kekar dan berduri itu.

Nuri meletakkan pot kaktusnya di deretan pot-pot mungil itu.
”Ini kaktus madu Ka, rada susah lo nyarinya. Oiyah, tadinya Opa ngelarang gue nanem kaktus, soalnya kalo belom nikah trus nanam kaktus, katanya bisa berat jodoh. Tapi gue sih cuek aja, abis elo kan suka banget kaktus. Lagian, who cares about jodoh, if we have each other, right?”

Aku tau dia mencoba untuk menghiburku dan mengajakku melupakan wajah Andre dari kepalaku. Ah, Nuri yang manis.

“Amen, sister..hahahaha” kataku sambil mengacak rambut keritingnya.

Di pagi itu, Aku, Nuri dan sebongkah kaktus madu siap menjalani hari yang menyenangkan. Hari bercocok tanam itu kini berubah menjadi hari-main-semprot-semprotan-pakai selang air. Kami berteriak dan saling menyiramkan air dengan brutalnya. It was soo much fun, hingga sesosok cowok tinggi dengan rambut kecoklatan dan mata yang setajam elang mendekati kami.

“A..Andre?”
“Hei Ka,lagi sibuk?”
”Hah? Eng..enggak kok” Tangan gugupku menjatuhkan selang air. Dalam hati aku mengutuk Nuri karena membuatku tampil dengan badan basah kuyup di hadapan Andre.
”Ada yang mau gue omongin sama elo, bedua aja”
Dengan wajah berbinar seperti ada sejuta kunang-kunang menghiasi wajahku, aku pun bergegas merapikan rambutku yang kuyup dan mengajak cowok ganteng itu ke teras rumah.

”Ka, minggu depan gue mau ke Melbourne, gue mau kuliah di sana”
”M...Melbourne?” mendadak lidahku kelu, seperti ada listrik 1500 volt menyambar dan menyengat kepala.
”Iya, gue dapet beasiswa. Hari Sabtu depan ini ada farewell party di rumah.Yah, cuma keluarga sama temen deket aja sih Ka. Lo dateng ya?”
”Iyalah, pasti Ndre..” aku menjawab lirih
” Oiya satu lagi...ada yang sebenernya pengen gue omongin dari lama. Tapi gue engga berani ngomongnya”
Aku menelan ludah.Mungkinkah dia mengucapkan yang kupikirkan?
Tangan Andre merogoh saku jaketnya dan jari-jari kekarnya menggenggam erat kertas warna putih. Sebuah amplop! Sebuah surat cinta?!

”Perasaan ini udah gue pendam lama Ka. Tapi sampe sekarang gue ngga berani ngomongnya”
” Andre...gue juga….”
”Gue butuh bantuan lo Ka” Dia menghempaskan amplop itu ke telapak tanganku.
Amplop putih dengan sedikit semburat pink muda di sudutnya itu kini ada di genggamanku. Sebuah tulisan tangan jelas terbaca...

To: Nuri


” Lo kan sohibnya banget Ka. Makanya gue minta tolong kasihin surat ini ke dia”
”N-Nuri??” tenggorokanku tercekat, mataku membelalak tak percaya
”Gue udah lama suka sama dia, anaknya lucu banget sih. Gue sering liatin dia kalo dia lagi maen ke rumah lo” Wajah Andre memerah dan tersenyum sipu.

Aku menoleh cepat ke arah Nuri. Gadis manis berambut keriting yang telah menjadi sahabatku semenjak SD. Gadis berkawat gigi yang tahu rahasiaku yang terdalam, kini jadi sasaran rasa cinta Andre. Sebuah perasaan cinta yang kuharap dengan sungguh hanya untukku.

Nuri balas menatapku dengan matanya yang polos. Tangannya memainkan ujung sweater birunya yang basah.

Andre melirik ke jam tangannya dan berlari sambil tergesa.

” Wah Ka, gue musti cabut nih, musti ke Imigrasi buat bikin foto paspor. Eh, please tolongin gue ya? Jangan lupa” Ujar Andre penuh harap sambil sesekali mencuri pandang ke arah Nuri. Tak lama ia pun melesat pergi dengan motornya.

Aku tetap terdiam menatap lekat ke arah Nuri.
”Ka? Eka? Andre bilang apa?” mata Nuri berbinar penasaran.
”Dia nitip ini buat Lo” Aku melempar cepat amplop sialan itu ke dada Nuri.
Nuri tergagap menangkapnya sambil berteriak
” Ekaa..Lo kenapa?”
Air mata jatuh perlahan saat aku bergegas menaiki tangga kamarku. Kuhempaskan tubuh ringanku ke atas tempat tidur dan segera terisak diantara dekapan bantal.

Mama yang berada di kamar sebelah pun segera melongok ke kamarku.


”Eka? Kamu kenapa? Berantem sama Nuri ya?”

Aku terisak

”Hmmh...Udah dong, masa anak lelaki nangis. Malu kan”

Aku tersentak.

Ucapan Mama bagai ujung pisau yang menoreh hatiku.
Andaikan Mama tahu, alasan aku menangis, justru karena aku seorang anak laki-laki!

Senin, 11 Januari 2010

Surga Adalah...


Surga adalah sebuah tempat
Di mana engkau menyambutku
Di depan pintu gerbangnya
Memberi dekapan paling hangat merasuk hingga ke sumsum

Surga adalah sebuah tempat tanpa batas waktu
Tanpa detik yang mengejar
Tanpa menit yang bergerak
Tanpa perlu takut bahagia ini akan berlalu

Surga adalah saat aku bisa menciummu lagi
Melepas rindu yang menggumpul
Merasakan genggaman tanganmu begitu nyata
Walau mataku terpejam

Selamanya...