Senin, 19 September 2011

CINTA anak kucing dalam kulkas

Sharing tentang anak kucing dimasukin kulkas…mau?
Anak kucing dimasukin kulkas karena rasa CINTA seorang anak, yg ngga mau anak kucing itu kepanasan…..
Kadang kita suka memaknai CINTA seperti anak kecil…..
Seringnya kita saat mencintai pasangan kita berlaku begitu berlebihan, biasanya rasa ingin memilikinya yg berlebihan
Mencintai yg kelebihan, akhirnya takut kehilangan, akhirnya jd malah ngekang yg berlebihan
Mengekang itu = Membunuh Cinta Pelan2

Cinta itu Bahasa, Sayang itu Ungkapan….kalo ngga dikomunikasikan & salah penyampaian…tinggal nunggu Bubar jalan
Kadang ada alasan lain jg saat kita ngekang pasangan bkn sekedar karena Cinta
Kita ngekang pasangan krn takut dia selingkuh, padahal kita yg dulunya prnh selingkuh & kita tkut diselingkuhin  (eeeeaaaaaa)
Yg biasa ngekang itu Ortu or Pasutri biasanya….Kalo Pacar ya banyak jg yg suka ngekang
Ngekang itu ya kaya kuda diiket di Pager pake Tali Kekang
Masih Pacaran aja udah ngekang2…segera ajak ke laut terdekat atau ke tukang Kulkas…kelaut aja :D
Kalo memang sayang kita pasti bikin pasangan kita berkembang…bkn dilarang-larang
Buat para keluarga Bangunlah “Tempat Tinggal” bkn “Rumah”, tempat u/ pulang & berbagi pengalaman jg smber inspirasi
Rumah bukanlah sebuah Sangkar, melainkan Tiang Utama sebuah Kapal Layar
Jgn punya Pasangan malah Dirumahin, bukan dikasih rumah, tapi malah disuruh jagain rumah
Jd inget lagunya Chris Daugherty ” I’m goin Home to the Place where I belong”… *falsbeeud yah gue
Indah banget saat kita keluar rumah atau jauh dr pasangan pgn buru2 plg/ ketemuan, buat cpt2 cerita & bagi2 pengalaman
Apa enaknya jalanin hubungan kalau cm jadi Beban…
Janganlah Karena merasa Cinta, kita jadi menyiksa kebebasan org yg kita cintai
Kalo Cinta jgn bikin keki, nantinya malah dibenci
Cinta akan tumbuh indah dlm kepekaan & keterbukaan bukan keterpaksaan
Khawatir itu bukan Menyetir…Sayang itu tidak harus Melarang
Kalo hari gini masih kekang mengekang berarti sama kaya anak kecil masukin kucing ke kulkas
Kalo Sayang ya Positif Thinking jgn Posesif Thinking
Mari kita Cintai Pasangan & Keluarga kita dengan membaerikan mereka ruang untuk Berkembang
Jangan memeluk terlalu erat…Seperti semua hal yang lain, cinta butuh ruang untuk bisa berkembang :)

Selasa, 06 September 2011

sakit ini tidak berarti apa-apa jika kamu di sini

Senin, 13 Juni 2011

Beli Celana Bikin Darting

Balada belanja di toko kodian…

SiMba : "Kaaa... Mampir Kaaaa... Celana skini jin... Ada ukurannya kakaaaa..."

Gue : “Mba, ini nomor berapa celananya?”

SiMba : “Nomor 30.”

Gue : “Bisa minta ukuran 28?”Italic

SiMba : “Mmm… Coba dulu Italicyang ini aja, Ka. Bedanya dikit kok.”

Ceileee… Si Mba males amat siy ngambilin nomer doang. Demi memuaskan SiMba, gue coba juga tuh celana, kali-kali (ternyata) cukup.

Ternyata bener. Kedombrongan abis. Maunya pas kaki, ini kok model baggy ala MC Hammer.

Gue : “Mba, minta nomor 28 ada? Ini kegedean.”

SiMba : “Segitu siy engga kegedean, Ka. Nanti kalo udah dicuci juga mengkeret.”

Gue : (Mulai nyolot) “Mba… Masa saya engga boleh siy nyoba yang nomor 28? Saya kan mau beli…”

Dengen muka merengut, SiMba yang lagi sibuk BB-an (gue engga tau apa BB beneran apa Semoga BB) jalan pelan-pelan dengan sendal diseret ngambilin celana yang gue mau. Slow motion. Gemes bener ngeliatnya.

SiMba : “Ka, yang nomor 28 engga ada, ini coba dulu aja yang nomor 27.”

Hadddeeeuuuhhhh… Dengan sebel gue ambil juga tuh celana. Gue coba dan mmm… cukup siy… Cuma kayaknya pas banget.

Gue : “Mba, ini kayaknya terlalu pas deh… Kalo warna lain engga ada yang nomor 28?”

SiMba : “Itu udah pas kok, Ka. Nanti kalo dicuci juga melar.”

EBUSET!!!

Cukup!!!

Gue buka tuh celana, gue balikin ke SiMba pemalas dan gue cabut. Ini mau beli celana kok diajak goyang dombret. Tadi katanya kalo dicuci mengkeret, sekarang bilang kalo dicuci melar. Bilang aja males!!!

DarTing!

Rabu, 27 April 2011

KETAHUILAH WAHAI ENGKAU SAUDARAKU

Jika engkau merasa lelah dan tidak berdaya dari usaha yang sepertinya sia-sia…..

Allah SWT tahu betapa keras engkau sudah berusaha..!!

Ketika engkau sudah menangis sekian lama dan hatimu masih terasa pedih…

Allah SWT sudah menghitung air matamu

Ketika engkau berfikir bahwa hidupmu sedang menunggu sesuatu dan waktu serasa berjalan begitu saja…..

Allah SWT sedang menunggu bersamamu..!

Ketika engkau berfikir bahwa kau sudah mencoba segalanya dan tidak tahu hendak berbuat apa lagi….??

Allah SWT sudah punya jawabannya untuk mu…!

Ketika segala sesuatu menjadi tidak masuk akal dan engkau merasa tertekan…

Allah SWT pasti dapat menenangkanmu…!

Ketika engkau merasa sendirian dan teman-temanmu terlalu sibuk

Allah SWT selalu berada di sampingmu…!

Ketika engkau mendambakan sebuah cinta sejati yang tak kunjung datang….

Allah SWT mempunyayi cinta dan kasih yang lebih besar dari

segalanya dan DIA telah menciptakan seseorang yang akan menjadi pasangan hidupmu kelak…!

Ketika engkau merasa bahwa kau mencintai seseorang namun engkau tahu cintamu tak terbalas…

Allah SWT tahu apa yang ada di depanmu dan DIA sedang mempersiapkan segala yang terbaik untukmu…!!

Ketika engkau merasa telah di khianati dan dikecewakan…

Allah SWT dapat menyembuhkan luka-lukamu dan membuatmu tersenyum bahagia..!!!

Jika engkau dapat melihat jejak-jejak harapan…

Allah SWT sedang berbisik kepadamu.,

Ketika segala sesuatu berjalan lancar dan engkau merasa ingin mengucapkan syukur…

Allah SWT telah memberkahimu…!!

Ketika sesuatu yang indah terjadi dan engkau dipenuhi ketakjuban,

Allah SWT telah tersenyum kepadamu..!

Ketika engkau memiliki tujuan untuk dipenuhi dan mimpi-mimpi untuk digenapi,

Allah SWT telah membuka matamu dan memanggilmu dengan namamu…!!!

Ingat..

Dimanapun engkau berada…

Atau kemanapun engkau menghadap…

Allah SWT akan selalu Tahu..

Selasa, 29 Maret 2011

http://gravatar.com/imagadis

Kamis, 17 Maret 2011

Naif – Karena Kamu Cuma Satu

Kau yang paling setia, kau yang teristimewa
Kau yang aku cinta, cuma engkau saja
Dari semua pria aku yang juara
Dari semua wanita kau yang paling sejiwa

Denganmu semua air mata menjadi tawa suara ria
Akankah kau selalu ada menemani dalam suka duka
Denganmu aku bahagia, denganmu semua ceria
Janganlah kau berpaling dariku karena kamu cuma satu untukku

Kau satu-satunya dan tak ada dua
Apalagi tiga, cuma engkau saja

Denganmu semua air mata menjadi tawa suara ria
Akankah kau selalu ada menemani dalam suka duka
Denganmu aku bahagia, denganmu semua ceria
Janganlah kau berpaling dariku karena kamu cuma satu untukku

Kau satu-satunya dan tak ada dua
Apalagi tiga, cuma engkau saja
Dari semua pria aku yang juara aku yang juara
Dari semua wanita kau yang paling sejiwa

Denganmu semua air mata menjadi tawa suara ria
Akankah kau selalu ada menemani dalam suka duka
Denganmu aku bahagia, denganmu semua ceria
Janganlah kau berpaling dariku karena kamu cuma satu untukku
Untukku, untukku, untukku, untukku

Kamis, 03 Maret 2011

SUAMI SHOLEH MENULIS.....!!!

Bila malam telah beranjak mendapati Subuh, bangunlah sejenak. Lihatlah isteri Anda yang sedang terbaring letih menemani bayi Anda.Tataplah wajahnya yang masih dipenuhi gurat-gurat kepenatan, karena seharian ini badannya tak menemukan kesempatan untuk istirahat barang sekejab, Jikalau tidak ada air wudhu' yang membasahi wajah itu setiap hari, barangkali sisa-sisa kecantikannya sudah tiada lagi.

Suami saleh menulis...Sesudahnya, bayangkanlah tentang esok hari. Di saat Anda sudah bisa merasakan betapa segar udara pagi, tubuh letih isteri Anda barangkali belum benar-benar menemukan kesegarannya.

Sementara anak-anak sebentar lagi akan meminta perhatian bundanya, membisingkan telinganya dengan tangis serta membasahi pakaiannya dengan najis tiada habisnya. Baru berganti pakaian, sudah dibasahi kencing lagi. Padahal tangan isteri Anda pula yang harus mencucinya.

Di saat seperti itu, apakah yang Anda fikirkan tentang dia? Masihkah Anda memimpikan tentang seorang yang akan senantiasa berbicara lembut kepada anak-anaknya seperti kisah dari negeri dongeng, sementara di saat yang sama Anda menuntut dia untuk menjadi isteri yang penuh perhatian, santun dalam bicara, lulus dalam memilih kata serta tulus dalam menjalani tugasnya sebagai isteri, termasuk dalam menjalani apa yang sesungguhnya bukan kewajiban isteri tetapi dianggap sebagai kewajibannya.

Sekali lagi, masihkah Anda sampai hati mendambakan tentang seorang perempuan yang sempurna, yang selalu berlaku halus dan lembut? Tentu saja Jangan sampai Anda membiarkan isteri kita membentak anak-anak dengan mata membelalak. Tidak.

Saya hanya ingin mengajak Anda melihat bahwa tatkala tubuhnya amat letih, sementara kita tak pernah menyapa jiwanya, maka amat wajar kalau ia tidak sabar.

Begitu pula manakala matanya yang mengantuk tak kunjung memperoleh kesempatan untuk tidur nyenyak sejenak, maka ketegangan emosinya akan menanjak. Disaat itulah jarinya yang lentik bisa tiba-tiba membuat anak kita menjerit karena cubitannya yang bikin sakit.

Apa artinya? Benar, seorang isteri salehah memang tidak boleh bermanja-manja secara kekanak-kanakan, apalagi sampai cengeng. Tetapi isteri salehah tetap manusia yang memerlukan penerimaan.

Ia juga perlu diakui, meski tidak pernah meminta kepada Anda. Sementara gejolak-gejolak jiwa yang memenuhi dada, sediakan telinga yang selalu setia untuk mendengar.

Kalau kegelisahan jiwanya tidak pernah menemukan muaranya berupa kesediaan untuk mendengar, atau ia tidak pernah Anda akui kewujudannya, maka jangan pernah menyalahkan siapa-siapa kecuali dirimu sendiri jika ia tiba-tiba meledak.

Jangankan isteri kita yang suaminya tidak terlalu istimewa, isteri Nabi pun pernah mengalami situasi-situasi yang penuh ledakan, meski yang membuatnya meledak-ledak bukan karena Nabi Saw. tidak mau mendengar, melainkan semata-mata karena dibakar api cemburu. Ketika itu, Nabi Saw. hanya diam menghadapi 'Aisyah yang sedang cemburu seraya memintanya untuk mengganti mangkok yang dipecahkan.

Alhasil, ada yang harus kita benahi dalam jiwa kita. Ketika kita menginginkan ibu anak-anak kita selalu lembut dalam mengasuh, maka bukan hanya nasehat yang perlu kita berikan.

Ada yang lain. Ada kehangatan yang perlu kita berikan agar hatinya tidak dingin, apalagi beku, dalam menghadapi anak-anak setiap hari, Ada penerimaan yang perlu kita tunjukkan agar anak-anak itu tetap menemukan bundanya sebagai tempat untuk memperoleh kedamaian, cinta dan kasih-sayang.

Ada ketulusan yang harus kita usapkan kepada perasaan dan fikirannya, agar ia masih tetap memiliki energi untuk tersenyum kepada anak-anak kita. Sepenat apapun dia.

Ada lagi yang lain: pengakuan. Meski dia tidak pernah menuntut, tetapi mestikah kita menunggu sampai mukanya berkerut-kerut. Karenanya, marilah kita kembali ke bagian awal tulisan ini. Ketika perjalanan waktu telah melewati tengah malam, pandanglah isteri Anda yang terbaring letih itu. Lalu fikirkankah sejenak, tidak adakah yang bisa kita lakukan sekadar untuk mengucapkan terima kasih atau menyatakan sayang?

Boleh dengan kata yang berbunga-bunga, boleh juga tanpa kata. Dan sungguh, lihatlah betapa banyak cara untuk menyatakannya. Tubuh yang letih itu, alangkah bersemangatnya jika di saat bangun nanti ada secangkir minuman hangat yang diseduh dengan dua sendok teh gula dan satu cangkir cinta.

Sampaikan kepadanya ketika matanya telah terbuka, "Ada secangkir minuman hangat untuk isteriku. Perlukah aku antarkan untuk itu?"

Sulit melakukan ini? Ada cara lain yang bisa Anda lakukan. Mungkin sekadar membantunya menyiapkan sarapan pagi untuk anak-anak, Mungkin juga dengan tindakan-tindakan lain, asal tidak salah niat kita. Kalau kita terlibat dengan pekerjaan di dapur, memandikan anak, atau menyuapi si mungil sebelum mengantarnya ke sekolah, itu bukan karena gender-friendly; tetapi semata-mata karena mencari ridho Allah.

Sebab selain niat ikhlas karena Allah, tidak ada artinya apa yang kita lakukan. Kita tidak akan mendapati amal-amal kita saat berjumpa dengan Allah di yaumil-qiyamah.

Allaakullihal, apa yang ingin Anda lakukan, terserah kepada Anda. Yang jelas, ada pengakuan untuknya, baik lewat ucapan terima kasih atau tindakan yang menunjukkan bahwa dialah yang terkasih...

Semoga dengan kerelaan kita untuk menyatakan terima-kasih, tidak ada air mata duka yang menitis dari kedua kelopaknya. Semoga dengan kesediaan kita untuk membuka telinga baginya, tidak ada lagi isteri yang berlari menelungkupkan wajah di atas bantal karena merasa tidak didengar.

Dan semoga pula dengan perhatian yang kita berikan kepadanya, kelak isteri kita akan berkata tentang kita sebagaimana Bunda 'Aisyah radhiyallahu anha berucap tentang suaminya, Rasulullah Saw., "Ah, semua perilakunya menakjubkan bagiku."

Sesudah engkau puas memandangi isterimu yang terbaring letih, sesudah engkau perhatikan gurat-gurat penat di wajahnya, maka biarkanlah ia sejenak untuk meneruskan istirahatnya. Hembusan udara dingin yang mungkin bisa mengusik tidurnya, tahanlah dengan sehelai selimut untuknya. Hamparkanlah ke tubuh isterimu dengan kasih-sayang dan cinta yang tak habisnya oleh perubahan. Semoga engkau termasuk laki-laki yang mulia, sebab tidak memuliakan wanita kecuali laki-laki yang mulia.

Sesudahnya, kembalilah ke munajat dan tafakkurmu. Marilah kita ingat kembali ketika Rasulullah Saw. berpesan tentang isteri kita.

"Wahai manusia, sesungguhnya isteri kalian mempunyai hak atas kalian sebagaimana kalian mempunyai hak atas mereka. Ketahuilah,"kata Rasulullah Saw. melanjutkan, 'kalian mengambil wanita itu sebagai amanah dari Allah, dan kalian halalkan kehormatan mereka dengan kitab Allah. Takutlah kepada Allah dalam mengurus isteri kalian. Aku wasiatkan atas kalian untuk selalu berbuat baik."

Kita telah mengambil istri kita sebagai amanah dari Allah. Kelak kita harus melaporkan kepada Allah Taala bagaimana kita menunaikan amanah dari-Nya, ataukah kita mengabaikannya sehingga gurat-guratan dengan cepat menggerogoti wajahnya, jauh awal dari usia yang sebenarnya?

Ataukah, kita sempat tercatat selalu berbuat baik untuk isteri? Saya tidak tahu. Sebagaimana saya juga tidak tahu apakah sebagai suami, saya sudah cukup baik. Jangan-jangan tidak ada sedikit pun kebaikan di mata isteri. Saya hanya berharap isteri saya benar-benar memaafkan kekurangan saya sebagai suami. Indahnya, semoga ada kerelaan untuk menerima apa adanya. Hanya inilah ungkapan sederhana yang kutuliskan untuknya. Semoga Anda bisa menerima ungkapan yang lebih agung untuk isteri Anda....,

Selamat mencoba untuk menjadi suami sholeh...,

Catatan : ini sy ambil dr catatan seseorang, sy lupa sumbernya,

namun sngt berarti buat kita...,

Rabu, 02 Maret 2011

Bila aku Harus memilih



Anakku..,

bila ibu boleh memilih..,

apakah ibu berbadan langsing atau berbadan besar karena mengandungmu..,?

maka ibu akan memilih mengandungmu...,

karena dalam mengandungmu..,

ibu merasakan keajaiban dan kebesaran Allah...,

sembilan bulan nak... engkau hidup dalgm perut ibu..

engkau ikut kemanapun ibu pergi..

engkau ikut merasakan ketika jantung ibu berdetak karena bahagia...

engkaupun menendang seakan meronta dalam rahim ibu...,

ketika engkau merasa tidak nyaman..,

lantaran ibu kecewa dan berurai air mata..

Annaku...

bila boleh ibu memilih...

apakah ibu harus operasi cesar..., atau harus berjuang melahirkanmu...??,

maka ibu akan memilih berjuang melahirkanmu..,

menunggu dari jam ke jam.., menit ke menit..,

saat akan kelahiranmu...,

bagaikan menunggu antrian saat akan memasuki salah satu pintu surga...

karena ibu rasakan kadahsyatan perjuanganmu untuk mencari jalan keluar ke dunia ini..

dan saat itulah kebesaran Allah menyelimuti kita berdua..

malaikatpun tersenyum...

diantara peluh dan erangan rasa sakit..,

yang tak kan pernah dapat ibu ceritakan pada siapapun...

dan ketika engkau hadir...,

tangismu memecah dunia..

saat itulah.., saat yang paling membahagiakan...,

semua sakit dan derita sirna saat melihatmu yang masih merah...

saat mendengarkan Bapak-mu mengumandangkan adzan...,

kalimat syahadat kebesaran Allah..,

dan... penetapan hati tentang junjungan kita rasulullah saw di telingamu...

anakku...,

bila ibu boleh memilih...,

apakah ibu berdada indah..., atau harus bangun tengah malam untuk menyusui-mu...??

maka ibu kan memilih menyusuimu..,

karena dengan menyusuimu..,

ibu telah membekali hidupmu dengan tetesan dan tegukkan yang sangat berrharga...

merasakan kehangatn bibir dan badanmu di dada ibu meski ibu dalam kantuk yang teramat sangat...

karena disitu ada rasa yang luar biasa yang tak dirasaka oleh orang lain...

Anakku...

bila ibu boleh memilih..,

antara duduk berlama-lama di ruang rapat.., atau duduk di lantai menemanimu menempelkan puzzle...??

maka ibu akan memilih bermain puzzle denganmu....

tetapi anakku...

hidup memang pilihan...

jika dengan pilihan ibu.., engkau merasa sepi dan merana...,

maka ma'afkanlah ibu...!!!

ma'afkan ibu.....,

ma'afkan ibu nak....

percayalah nak...,

ibu sedang menyempurnakan puzzle kehidupan kita...,

agar tidak ada satu kepingpun bagian puzzle kehidupan kita yang hilang....

Percayalah nak...,

sepi dan ranamu...,

adalah sebagian duka ibu.....

percayalah nak....

engkau akan selalu menjadi belahan jiwa ibu.....