Rabu, 27 Agustus 2008

Kenapa Harus Merasa Bersalah???

Seorang yang saya kenal paling mandiri dan penuh percaya diri,
tiba-tiba kehilangan jati diri.Ia jadi susah tidur,
gak bergairah kerja, dan bingung dengan hidup yang dijalaninya.
Pengalaman hidup mengajarinya untuk kuat dan menjadi dewasa sebelum waktunya dan saya bangga dengan segala yang dicapainya saat ini.
(((I do, I really proud of you)))

Saya gak tahu apa yang menggangu pikirannya sampai dia merasa gamang
dengan apa yang dicapai dan dijalaninya saat ini.
Merasa tidak puas? Sepertinya bukan itu.
Saya gak suka ngorek masalah pribadi, kecuali memang dia mau saya mengetahuinya.
Tapi ternyata banyak hal yang dia sembunyikan dari saya untuk supaya saya berpikir dia baik-baik saja. Kita terpisah jarak ribuan mill jauhnya, tapi saya bisa merasakan kesendirian dan kesedihannya sekarang.

Dia pergi jauh sekali.
Saya pikir untuk meraih masa depannya.
Tapi ternyata dia hanya lari. Meninggalkan masa lalunya. Dan ternyata sejauh apapun dia melangkah, masa lalu tetap menyertainya.
Tanpa dia sadari, dia membawa serta masa lalunya di setiap langkahnya.
Semua ada dikepalanya. Kemanapun dia pergi bayangan masa lalu tidak akan pernah lepas. Sekarang dia merasa lemah. Sendirian. Bodoh. Tanpa harapan.
Jahat sekali masa lalu yang berhasil menyeretnya dan membuatnya merasa bersalah atas keputusan yang dipilihnya. Apa yang salah? Mungkin segudang pertanyaan dalam kepalanya yang perlu dirubah. Segala I wish I never done this or that…Atau mungkin isi kepala yang bilang...saat ini dia hanya berlari menjauh dari masa lalunya.

Yakini aja, ini BUKAN PELARIAN, ini PILIHAN
yang kamu ambil untuk merubah hidup kamu.
Sudahlah, semua sudah lewat. Kita gak bisa merubah masa lalu.
Cuma ada hari ini.
Dan kesempatan untuk mewujudkan apapun impian kita. Jangan mau disalahkan atas jalan hidup yang dipilih orang lain.
Hidup itu ada ditangan orang yang menjalaninya.
Semua orang punya pilihan. Jika laki-laki itu memilih tetap menjadi bajingan, mengapa kamu harus merasa bersalah?

He made his choice and so do you, rite?LOVE your CHOICE…move on…Kita gak pernah bisa merubah orang lain. Kecuali orang itu mau berubah untuk dirinya sendiri.
Ada banyak pilihan dan kesempatan dalam hidup ini. Saya gak selalu setuju dengan ungkapan yang bilang kesempatan tidak pernah datang dua kali. Ada banyak kesempatan kok dalam hidup kita, kesempatan atau kesesatan itu cuma ada dikepala. Yang penting kita sudah berani mengambil keputusan dan menjalani segala konsekwensinya.

(((Please switch your thought, dear You are smart, cute, strong and fabulous…And you deserve happiness more than anyone in this world. If he loves drugs more than he loves you or himself…
Then he doesn’t deserve your love :) )))

Selasa, 19 Agustus 2008

Hah,,,,,Mahasiswa Komunikasi ????

Setau gue, jurusan komunikasi di setiap universitas, sekolah tinggi, bahkan tempat kursus ecek-ecek sekali pun pasti mengajarkan cara berkomunikasi yang baik dan benar

Contoh standar : A bertandang ke rumah tetangganya. Di depan pintu dia mengetuk, lalu mengucapkan salam.

A : “Assalammualaikum….”

Empunya rumah : “Waalaikum salaaammmm…eeeh…si A ada perlu apa?”

Suatu awal komunikasi yang simpel. Assalammualaikum, Selamat Pagi, Permisi…kayaknya kata-kata itu udah jadi bagian dari hidup kita sehari-hari deh.

Coba bandingkan dengan kejadian yang gue alami kemaren sore di kantor redaksi majalah *****,

Temen gue Bayu, datang berkunjung ke ruang creative di lt.3. Biasalah...dapet kerjaan2 yang ngga sanggup kita kerjain semenjak dia resign (teteuuup ngerjain kerjaannya Adwork ya Dit?)

Out of the blue, di tengah lagi ngobrol-ngobrol, 3 orang cewe dengan dandanan layaknya mahasiswi masa kini menghampiri kita. Sambil celingak celinguk bingung ngomong gini :

mahasiswi 1 : “(tanpa babibu) Bagian art director mana sih?”

Gue : “Cari siapa?”

m1 : “Bagian Art Director”

Bayu : “Iya cari siapa?”

m1 : “Ya ga tau, tadi dari atas kita disuruh nyari bagian art director”

Gue : “Mau ngapain?”

m2 : “Mau minta kartu nama sama sekalian tanda tangan”

Bayu : “Untuk apa?”

m3 : “Buat tugas kuliah gitu deh...soalnya tadi ‘dia orang’ yang di atas bilang kalian lagi sibuk semua jadi ga bisa diganggu. Jadi buat bukti ke kampus kita minta kartu nama dan tanda tangannya.”

Bayu : “Kalian ini siapa namanya? Dari mana? Kuliah dimana? Tujuannya apa?”

m1 : (menyebutkan sekolah tinggi public relation terkemuka di Jakarta)

m2 : “Tadi sih kita udah wawancara sama Account Directornya”

Gue : “Siapa?”

m3 : “Ga tau deh...tadi siapa ya namanya?”

(Masya Alllaaaaaaaahhhh. ....uda wawancara kok ga tau namanya????? )

m1 : “Pokoknya sih kita minta kartu nama Art director 2 sama copywriter 1”

Bayu : (dengan nada geram) “Kalian ini semester berapa sih?”

m1 : “semester 1”

Bayu : “Panteeeessss. ....mbok kalian itu kalo dateng permisi dulu kek. Prolog dulu. Kalian ini siapa? Kuliah di mana...tujuannya apa....”

m3 : (ngotot) “Tapi tadi di resepsionis bilang kalian lagi sibuk ga bisa diganggu jadi kita minta kartu namanya aja sama tanda tangan”

Bayu : “Ya memang. Tapi lain kali jangan gitu aja dong. Mbok kalian itu yang sopan. Ini masalah manner.”

Gue : “Lain kali minta tolong contact personnya untuk nganter kalian. Jadi ga sembarangan. Sekarang aja kalian ga tau mau cari siapa. Emang art director sama copywriter ga punya nama?

”Bayu : “Kalian kan bakal kerja kan? Mau jadi art director sama copywriter kan? Kalo masuk ke kantor orang pake permisi dong. Jangan sembarangan.”

m1 : “Duh...kayak diospek deh...” (muka songong)

m3 : (muka udah mau nangis) “tapi tadi katanya kalian sibuk”

Capek liat muka mereka ber3, akhirnya 3 anak ini kita suruh cari sendiri Art Director yang emang kebetulan lagi pada sibuk dan ngga ada ditempat.

Konon kabarnya 3 anak ini kuliah di jurusan komunikasi sebuah Sekolah Tinggi ternama di bilangan Jakarta Pusat .

Apakah komunikasi seperti ini yang diajarkan sama mereka?? Sehingga untuk memperkenalkan diri, menjaga manner, dan menghormati orang lain dilupakan begitu saja. Susah banget ngomong permisi, maaf, numpang tanya, mohon bantuannya.

Mereka bahkan tidak memperkenalkan nama mereka sampe detik terakhir dan menyebut kita (gue dan Bayu) dengan kalian. Bahkan menyebut Resepsionis, Account Director, serta Finance Director yang mereka wawancara dengan sebutan 'dia orang'. Datang tak dijemput, pulang main nyelonong. Jelangkung aja masih sopan minta tolong anterin.

Gue yang sok minta dihormatin, atau ketinggalan jaman karena komunikasi sekarang memang sebegitu direct cenderung kasar, atau emang 3 anak itu aja yang ngga punya manner?

Prihatin sih gue...baru ditegur gitu aja udah bilang, berasa diospek, trus yang satu malah pasang muka mau nangis. Sedih deh gue...Moga -moga yang kayak gini cuma segelintir aja. Kalo emang nggak pengen berkomunikasi sama orang lain, ngapain ambil jurusan komunikasi????

*hanya ingin sekedar berbagi*

Rabu, 06 Agustus 2008

KARYA KEBANGGAN GUE



Spageti pake opor ayam dan rendang dari Bude Uwi.

Favorit gue untuk saat ini.

Kalau ada orang Itali nyobain pasti nyesel jadi orang Itali. Hehehe...

Senin, 04 Agustus 2008

NA..NA..NA,,IGUANA

Kenapa ya,
kok sekarang males ketemuan sama orang.
Lebih seneng ketemuan sama kamu.
Males juga ngobrol-ngobrol sama temen.
Apalagi ngomongin soal kerjaan.
Lebih menikmati kalau bibirnya dipakai untuk yang lain.
Sama kamu.

Tangan dan jari yang selama ini
hanya dipake untuk pegang laptop, pensil dan handphone,
sekarang menemukan fungsi barunya.
Memegang leher kamu.

Mall-mall jadi gak menarik lagi.
Cenderung membosankan.
Lebih seru di ruangan kecil, sambil dengerin CD,makan malam,
dan lilin aromaterapi biar ruangan gak bau.
Sama kamu.

Bolak balik buku kok jadi gak asik lagi ya?
Gila... bisa tiba-tiba gini!
Lebih asik bolak-balik lembaran kehidupan kamu.
Kok bisa ya?Deadline kenapa jadi gak penting lagi?
Kerjaan jadi gak penting lagi?
Mall jadi gak penting lagi?
Gue jadi gak penting lagi?
Hanya karena kamu.

MUKA GUE

barusan gw chating ma editor majalah ****** mas bayu.. dan setelah lama ngobrolin yang nggak penting (ngerayu molo niy orang) akhirnya tiba ke pokok bahasan tentang tulisan gw di majalanya, yang agak bikin keki gw disuruh nempel photo gw di bagian profil haduuuuhhhh….. cobaan apalagi ini ya tuhaannn.. gw tahu tampang gw emang manis tapi plis deh.. dah cukup gw nolak2 telpun dan ngereject incoming calls… capek tahu gak.. wekekekeke…
ya sudah gw bingung dan panik karena dasarnya emang gw nggak terlalu suka diphoto.. (sok misterius mode : on) gw gak punya stock gambar muka gw.. akhirnya muter sana sini nemu juga di prenster doh.. mana tampangnya sok kemanisan lagi.. kaco nehh…. tapi ternyata mas andre sang redaktur malah prefer foto itu dari pada foto yang gw lagi bonyok di hajar masa..
beeuuhh… gak bisa bayangin ntar begitu majalahnya terbit.. berapa banyak korban akan berjatuhan.. soo tunggu aja ya..

Jumat, 01 Agustus 2008

Do'aku

Tuhan,,,
Ajari aku tersenyum
Walau luka perih di hatiku
Kuatkan aku tapaki duri dan Kerikil tajam di depanku
Hangatkan ku di tengah dingin yang menusuk
Damaikan aku dalam kelam yang pekat
Yakinkan aku,,,
Semua untuk kebaikannku
Atas Rencana-Mu

Speech Dalam Hati

Seandainya,
ibu ada bersama saya malam itu,
dia pasti jadi perempuan paling berbahagia di dunia.
Untuk saya, kepercayaannya pada setiap keputusan yang saya ambil
adalah dukungan terbesar yang Tuhan berikan.

Semoga kemenangan ini bukan untuk saya,
bukan untuk Mas Krisna, bukan untuk Mas Harry.
Bukan untuk klien, bukan untuk gang Dixie.
Tapi untuk semua semangat di negeri ini.
Semangat untuk memberikan yang terbaik,
semangat untuk terus berkarya dan mengabdi
dalam keadaan terburuk sekalipun.

Kemenangan ini untuk semua Staff yang selama ini
tersingkirkan dan disingkirkan.
Karena dianggap bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa.
Karena dinilai kecil dan tidak berarti.
Semoga bisa memberikan semangat untuk maju.

Bangga??
Pastinya,,,
Seneng??
Jelas,,,
Puas??
Belum ,,namanya juga manusia

Buat Mba Ocha & Tanti,,,
Yang cinta dan Sayangnya selalu saya rasakan
Buat Oom Ricky
buat pinjeman duitnya. Sabar ya Oom...
Buat Oom Djito Kasilo,
buat pinjeman tip-ex-nya malam-malam.
Buat Alex, Ebi, Yaya, Guntur,rio, fahrul, dr Black -Id
Buat pak ahmad, Mas Eko, Rival, fery, Mas Adi, tyas, max, mba Ana, Pak sonny, Pak Arif
Buat Pak ST & Pak Dudut (Untuk Kritikannya & Nasihatnya daleeeem banget,,,!!!)
Buat Mas Lucky, Mas Holis, Rico, dari Tim invoice nya Intersys
Buat Komeng, Dalim, Agus, Hardi, Edi, Arwan, Kardi, Gino, Ramuji, Apip, Eka,,,

Terima Kasih ya,,,,,,!!!!