Kamis, 18 Maret 2010

Dunia Milik Perempuan (inpirated by:si emak)

Ternyata sekarang semakin banyak tokoh super hero dari kaum perempuan, ya.
Ya aku lebih suka menyebutnya PEREMPUAN daripada WANITA. Karena bagiku wanita adalah betina yang resik, berbaju bagus, bertangan halus, wangi, jalan berlenggak-lenggok anggun dengan dagu sedikit terangkat ke atas. Mahluk cantik yang rapuh lagi dibalut oleh bermacam adat dan pamali. Wanita harus diam, tenang dan siap menerima persembahan lelaki dalam segala keagungan.

Seperti lagu tempo doeloe yang sering aku dengar di acara TVRI atau program Hari Kartini....


"Wanita dijajah pria sejak dulu ... dijadikan perhiasan sangkar maduuuu........"



Atau setelah di sesuaikan dengan jaman, liriknya berubah seperti ini :


"Wanita dijajah pria sejak dulu ... diberikan perhiasan dan dimaduuuuuwww...."
Hiiyy .... amit-amit jabang monyet!!


Sedangkan perempuan, buat aku sejenis pejuang yang tidak takut menghadapi tantangan hidup. Seberapa kerasnya jalan yang mesti ditempuh, tetap akan dilaluinya dengan berani dan tulus. Perempuan yang sering kali terpaksa melepaskan citranya sebagai mahluk yang cantik, halus dan siap dipamerkan dalam acara-acara penting lelakinya.

Perempuan kerap terlihat di sudut-sudut pasar menjadi buruh angkut, di meja perkantoran dengan berkas setumpuk untuk diselesaikan. Sering kali perempuan juga ditemui sedang menyusuri terminal bis antar kota ... mengedarkan tampah berisi gorengan. Sekali waktu duduk di bangku supir angkot, melarik sapu lidi di antara daun-daun pohon pelindung jalan yang berguguran. Perempuan ada dimana-mana dengan peluh meleleh dilekati debu-debu jalanan.

Kadang perempuan sudah tidak peduli lagi akan tangannya yang kian kasar, bahkan saat kulit halusnya terpanggang matahari.... yang dicarinya adalah sedikit rejeki untuk meneruskan hidup. Sekedar untuk makan, atau agar kebutuhan keluarga dapat tercukupi.


Kemana gerangan para lelaki pergi?
Super hero yang selalu meneriakan egonya.
Kepala keluarga yang (katanya) bertanggung jawab atas nafkah keluarga.
Mahluk perkasa yang (katanya lagi) paling berwenang atas wanita .... (atau juga perempuan?)

Kemana mereka saat titik peluh meluruh di dahi perempuan.
Dimana mereka ketika tangan ini bergetar saat tau rejeki ini tidak mungkin cukup untuk membeli makan seluruh keluarga
Apa yang mereka kerjakan ketika perempuan terpaksa melepaskan segala kecantikan dan keanggunannya untuk dapat sekedar membayar tagihan-tagihan yang tidak mampu diselesaikan para lelakinya


(aku tau, ini tidak berlaku sama untuk setiap orang)

(semoga tidak begitu halnya dengan Lelakiku nanti)

PS:
Ibuku adalah seorang PEREMPUAN
meski tidak berada di jalanan seharian dan tetap tercium wangi buat aku
Ibu memiliki semangat pejuang yang selalu ditularkan kepada aku....
dan aku sangat bangga atas segala pengabdiannya
Pesan Ibu yang selalu aku ingat :
Bagaimanapun ... Perempuan harus tetap bisa mandiri
dan punya penghasilan sendiri



dan setelah melihat banyak kasus yang terjadi .... aku sudah sedikit mengerti apa maksud dari kalimat Ibu
(tenang Ibu ..... anakmu adalah seorang PEREMPUAN .... dan anakmu tidak akan pernah berhenti jadi pejuang)

Tidak ada komentar: