Jumat, 24 Juli 2009

ONE FINE DAY

Sebuah pesan singkat di hp membuatnya terdiam. Sms yang sama sekali tidak diharapkannya, terutama 1 jam menjelang pergantian hari ini. Pesan itu dibalasnya dengan pasrah…mengiyakan keinginan si pemberi pesan. Pesan agak penjang kemudian terkirim lagi, semakin membuatnya resah. Percakapannya bersama seorang teman wanita tentang dunia penikahan semakin membuat perutnya mual mau muntah.

Sms balasan terus bergulir. Konsentrasinya mulai buyar membayangkan kehilangan yang akan menjadi kenyataan.
Kehilangan yang dulu begitu ditakutkanya…
Kini ia bimbang...
Selalu bimbang...
Apakah sekarang ia menginginkan kehilangan ini?
Pantas saja semua orang menyebut dirinya plin-plan...


Kurang 5 menit jam 12 malam tiba.
Tak ada keramaian.
Tak ada satu ucapan.
Hanya dua perpisahan.


Pilihan? Memilih? Sudah bukan waktunya lagi…
Semua sudah BASI!!!
Jalani apa yang harus dijalani.

Ia menjalankan motor menembus keheningan tengah malam, sendirian. Mengegas motornya dengan suasana hati yang tak terbilang pedihnya. Hujan mulai membuat mata yang basah semakin memicing. Pasrah bila hari ini hari terakhirnya. Menyerahkan diri seutuhnya untuk kembali pada pemiliknya. Keinginannya sekarang adalah menghilang dari segala yang pernah ia kacaukan. Terbesit setitik harapan untuk memperbaiki kesalahan, namun selalu ketakutan.
Ia biarkan semuanya memutuskan yang terbaik bagi kehidupannya sendiri-sendiri. Meninggalkan segala kebodohan yang terus terulang.

…Ternyata keinginannya tidak tercapai. Ia masih harus berdiri ditengah kesakitan. Ia membasuh wajah lelahnya dengan sapuan air wudhu. Mensyukuri segala yang telah diraihnya. Bersimpuh dengan kepasrahan yang dalam. Membiarkan dirinya menikmati kesakitan karena ketololannya yang berulang-ulang.

…setelah tenang, ia meyakini tujuannya. Namun tak kuasa mempercepat langkahnya. Tenaganya sudah terkuras. Hampir habis. Kini langkahnya benar-benar pelan, sambil menjahit mimpinya yang pernah ia hancurkan. Berharap masih ada jemari hangat yang menggapainya diujung sana. Jika ia masih kuat bertahan.

...trimakasih untuk hari ini Tuhan.

Tidak ada komentar: