Jumat, 21 Agustus 2009

Malam itu...

Rinjani : “Kamu cakep!”

Kiara : “Kamu lucu!”

Rinjani : “Hmm… Mata kamu bagus….”

Kiara : “Aku jatuh cinta sama kamu….”

Rinjani : aku hanya dapat menatap kedua matanya yang indah dan tangan sebelah kananku mengusap pelan pipinya

Kiara : “Kenapa…?”

Rinjani : Mulutku masih terbungkam, mataku asik menikmati wajahnya yang indah sekali untuk dilihat. Matanya tambah bersinar ditemani bulu matanya yang lentik, hidungnya yang mancung mempermanis bibirnya yang merah di kala tersenyum.. jari jemariku tak henti-hentinya mengelus-ngelus pipinya yang putih bersinar..

Kiara : “Heiii!!...” bisiknya… sambil tangannya mengelus pipiku.

Rinjani : Mataku kembali menatap matanya… “Yaa…”

Kiara : Matanya menatapku dalam, seakan meminta jawaban.

Rinjani : Gumamku… “Apa yang harusku lakukan Tuhan…? Indahnya anugrahmu ini membuat mulutku terbungkam..

Kiara : “Rinjani…” tangannya memegang mukaku yang mungil. “aku mencintaimu rinjani..”

Rinjani : Mataku hanya terbelalak kaget melihat pengakuannya dan kubiarkan dia mencium bibirku.

Tidak ada komentar: