Selasa, 05 Mei 2009

Spontan Uhuuuyyy

Ada yang bilang, sebelum melakukan sesuatu hendaknya kita memikirkan baik buruknya.
Dipikirin terus, kalau bisa bikin list tentang negatif dan positifnya tindakan yang akan kita lakukan.
Jangan sampai tidakan yang kita lakukan merugikan diri kita sendiri atau bahkan orang lain.

Jangankan bertindak, untuk sekedar mengucapkan sesuatu pun kadang kita dituntut untuk memikirkan apa yang hendak kita sampaikan/ucapkan.
Apakah kata-kata yang kita sampaikan sudah sepantasnya terucap atau akan menyinggung perasaan seseorang.

Dipikirin lagi,
Memposisikan diri kita menjadi lawan bicara atau obyek dari tindakan kita.

Gimana kalo kita yang diperlakukan seperti itu?
Gimana kalo kita yang mendengar kata-kata itu?

Pantas atau tidak?
Menyakitkan atau tidak?

Pendeknya, kalo gak mau dicubit jangan nyubit. Gitu katanya.

Ada juga yang bilang, kadang kita harus melakukan sesuatu dengan SPONTAN.
Just play it by ear.
Tanpa perlu berpikir panjang tentang apa dan bagaimana.
Tanpa perlu memikirkan baik dan buruknya.
Siapin aja mental, kalo segala yang kita lakukan punya konsekwensi.
Apapun yang kita lakukan atau ucapkan, selalu punya dua kemungkinan,
menyenangkan atau menyesakkan.

Seperti keraguan melepaskan diri dari comfort zone,
karena udah dalam posisi nyaman,
kadang kita mikir segala kemungkinan yang terjadi,
baik dan buruknya melepas comfort zone yang kini kita miliki.

Dan kita berpikir terus.
Berpikir terus.
Sampai sampai semuanya hanya tinggal keinginan.
Tanpa keberanian sedikitpun melakukan dan menerima segala konsekwensinya.
Hanya berpikir.
Tidak maju.
Memang bergerak, tapi hanya tapi jalan ditempat.

Segala ketakutan tentang hal ini dan anu,
terangkum dalam pikiran dan pertanyaan.
Entah siapa yang bisa menjawab segala kebimbangannya.

Padahal hanya butuh tekad untuk nekad.
Bener loh, untuk nekad kadang kita juga mesti punya tekad yang kuat.
Yang paling penting, niat.
NIAT BERTEKAD UNTUK NEKAD!!!

Mungkin umur juga mempengaruhi kita untuk terus (hanya) berpikir
tentang segala tindakan dan baik buruknya tindakan kita.

Mungkin dulu, belasan tahun yang lalu,
kita bisa nekat melakukan apapun tanpa perlu berpikir panjang.
Mau loncat tinggal loncat.
Mau nyebur tinggal nyebur.

Sekarang?
Kita mikir...
Kalo nyebur, basah trus gimana?
Kalo nyebur trus tenggelam gimana?
Kalo loncat, jatuh trus masuk jurang gimana?

Trus mikir lagi..
Mencari jawaban lagi untuk ngisi gimana dan gimananya terus.
Entah sampai kapan dia bisa memuaskan jawabannya sendiri.

Padahal sebenarnya dia tau dan sadar
kalau dia bisa BERENANG dan TIDAK AKAN TENGGELAM...

(((mau nekat kok bingung amat seeeh jooo?))

Tidak ada komentar: