Kamis, 13 November 2008

Hanya aku dan kamu yang mengerti,
mengapa hari itu begitu menyesakkan.

aku tidak ingin sendirian.
tapi tak mampu lagi berharap,
apalagi bergantung pada bayangan.

aku lelah, sayang…
aku lelah Tuhan…

aku letih dengan air mata hari kemarin.
aku ingin menoleh kebelakang
dan menggenggamnya erat
dengan kebahagiaan di masa depan.
masih bisakah, Tuhan?
(jangan jawab aku sekarang, biarkan aku mencarinya perlahan)

Maafkan aku, sayang…
Kuatkan aku, Tuhan…

Tidak ada komentar: